INFO NASIONAL - Anggota MPR Fraksi Hanura Djoni Rolindrawan mengatakan, bahwa dirinya mengunjungi berbagai tempat untuk melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sasaran sosialisasi itu ditujukan kepada semua lapisan masyarakat, beragam komunitas, serta mulai generasi milenial hingga generasi manula.
Kali ini, Selasa, 9 Oktober 2018, Djoni mengadakan sosialisasi di Kafe Surabi, Jl. Sancang, Kota Bogor, Jawa Barat. Saat itu sosialisasi dilakukan dengan menggunakan metode seni-budaya Sunda dan juga fashion show. Tak heran dalam sosialisasi yang dimeriahkan Tari Jaipong, Karinding, Pencak Silat, Rampak Gendang, lomba karaoke dangdut, fashion show, dan senam sehat itu, mampu menarik ratusan masyarakat Bogor.
Baca Juga:
Di hadapan ratusan warga, Djoni mengatakan bahwa dirinya sering melakukan Sosialisasi Empat Pilar, salah satunya lewat metode yang saat itu dilakukan, yaitu pagelaran seni budaya. Dalam kesempatan itu, dia mengajak masyarakat untuk melaksanakan silai-sila Pancasila. "Pancasila, selain dihafalkan juga harus diterapkan dalam kehidupan keseharian,” ujarnya.
Dirinya mencontohkan, bila Sila Pertama dilaksanakan maka tak akan ada kasus korupsi. Dikatakan, para pendiri bangsa melahirkan Pancasila agar Indonesia terhindar dari marabahaya, terhindar dari kemudharatan hingga akhirnya selamat dunia-akhirat.
Dalam kesempatan itu, Djoni mengungkapkan bahwa UUD Tahun 1945 telah mengalami empat kali perubahan. Dari amandemen yang dilakukan, diakui banyak membawa perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dicontohkan, dulu demonstrasi dilarang, namun setelah ada perubahan maka masyarakat bebas melakukan unjuk rasa. Meski demikian, ditegaskan, apa yang dilakukan itu harus tetap memperhatikan kepentingan masyarakat yang lain.
Baca Juga:
Dirinya berharap, persatuan dan kesatuan bangsa tetap dijunjung tinggi. Untuk itu, menurut pria kelahiran Bogor itu, jangan sekali-kali berpikir Indonesia pecah. “Jangan berpikir memisahkan diri dari NKRI. NKRI harga mati,” katanya. Dari sinilah, Djoni pun tak bosan-bosannya mengatakan agar masyarakat harus mencintai persatuan.
Dalam sosialisasi itu, hadir pula anggota DPRD Kota Bogor Sandy Pratama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bogor Syahlan Rasidik, Kabiro Umum Setjen MPR Heri Heriawan, dan Kabag Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga, dan Layanan Informasi Setjen MPR Muhamad Jaya.
Dalam kesempatan yang sama, Syahlan Rasidik menuturkan bahwa Sosialisasi Empat Pilar sangat dibutuhkan setelah penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) sudah tidak ada. Menurutnya, masyarakat mungkin sudah lupa P4. Untuk itu harus dilekatkan lagi ingatan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika lewat sosialisasi ini. “Saya berharap, dengan sosialisasi hingga ke tingkat desa, maka keributan antardesa yang terkadang terjadi di Bogor tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Harapan serupa juga disampaikan oleh Heri Heriawan. Dikatakan, MPR telah menggaungkan Empat Pilar sejak 2009 melalui berbagai metode seperti Lomba Cerdas Cermat, FGD, TOT, outbond, seminar, diskusi, debat konstitusi, dan pagelaran seni budaya. "Semuanya ditujukan untuk mengembalikan kita kepada nilai-nilai luhur bangsa. Mari kita laksanakan Empat Pilar,” katanya. (*)