TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui pelayanan pemerintah daerah di lokasi terdampak gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, belum maksimal. Namun dia memaklumi kondisi di lapangan penyebab layanan yang belum optimal tersebut.
Baca: Diperiksa Polda, Amien Rais Minta Jokowi Copot Tito Karnavian
"Pelayanan belum maksimal, iya, karena banyak juga keluarga mereka menjadi korban. Rumah mereka sendiri yang roboh bukan satu, dua, tiga," katanya di Pondok Gede, Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018.
Jokowi mengatakan, kondisi di lapangan sangat berbeda dengan yang ditampilkan di televisi. Dia berharap masyarakat yang tidak mengetahui kondisi sebenarnya tak mengeluh. "Keadaannya tidak pada posisi ideal dan normal untuk menyelesaikan masalah-masalah itu," katanya. Butuh waktu untuk kembali ke keadaan normal.
Baca: Jokowi: Hadapi Persaingan Global, Negara Ini Butuh Anak Muda
Namun Jokowi memastikan penanganan bencana terus dilakukan. Bahan bakar minyak (BBM) mulai disebar. Aliran listrik pun sudah menerangi lokasi bencana.
Jokowi berharap masyarakat mengapresiasi pekerja di lapangan. "Saya kira kecepatan-kecepatan seperti itu yang harus kita apresiasi kepada yang mengerjakan di lapangan, baik mengoperasi tiang yang roboh, membetulkan kabel yang terputus, kerja berat dan tanpa peralatan yang memadai, karena memang yang banyak diselesaikan dengan manual," ujarnya.