INFO JABAR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan prinsip dasar leadership atau kepemimpinan di era teknologi digital. Risiko pemimpin di era digital, segala tindak tanduknya akan diperhatikan publik atau relevan.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menyatakan hal itu saat menjadi narasumber seminar Leadership in the Era Digital di Auditorium Mandiri Mahasiswa IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor, Sabtu, 6 Oktober 2018.
Menurut dia, prinsip di era digital ini yang terpenting relevan. Relevan itu dia (pemimpin) tahu bagaimana bersikap di era yang serba cepat, serba transparan.
"Setiap tindak-tanduknya pasti akan dimonitor oleh warga secara digital, enggak boleh ada error, ada ketidakjujuran karena pasti akan ketahuan," katanya.
Selain relevan, kepemimpinan yang dibutuhkan di era digital ini adalah visioner. Seorang pemimpin yang memiliki pemikiran jauh ke depan.
"Indonesia oleh Bung Karno lahir dari impian. Maka Jawa Barat lima tahun ke depan akan saya impikan menjadi juara lahir bathin. Juaranya karena menjadi pemenang, lalu lahir bathinnya saya akan seimbangkan urusan dunia dengan akhirat," kata Emil.
Inovasi, menurut Emil, juga menjadi kunci apabila pemimpin di era digital ingin berhasil. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan berbagai inovasi melalui ide-ide kreatifnya.
Kemudian risk taker, pemimpin berani mengambil risiko. "Risk taker, berani mengambil risiko. Kalau tidak berani mengambil risiko jangan jadi pemimpin," ucap Emil.
Prinsip terakhir kepemimpinan di era digital yaitu agent of change atau agen perubahan. Pemimpin era digital dituntut mampu membawa perubahan bagi yang dipimpinnya. (*)