TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan pihaknya tak perlu menyoalkan lebih lanjut soal tudingan rekayasa hoax Ratna Sarumpaet oleh kubunya. Menurut dia, hal tersebut tidak terbukti kebenarannya.
"Soal rekayasa, fire hoax, itu fitnah. Mana mungkin kami tega melakukan hal yang justru akan menghancurkan kami sendiri," kata Dahnil kepada Tempo pada Sabtu, 6 Oktober 2018.
Baca: Polri Tanggapi Cuitan Fahri Hamzah soal Kasus Ratna Sarumpaet
Kasus hoax Ratna Sarumpaet belum kelar menjadi bahan pembicaraan warganet. Sampai kemarin, 5 Oktober, cuitan mengenai Ratna masih ramai dibahas. Salah satunya oleh akun Pengrajin Meme. Akun tersebut menduga ide penyebaran hoax itu bukan muncul dari Ratna sendiri, melainkan dari orang di kubu Prabowo.
Influencer Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko pun menduga hal senada. Menurut dia, kasus pengakuan kebohongan Ratna Sarumpaet ini bukan sesuatu kekeliruan, tapi kehebohan yang sengaja diciptakan. "Saya tidak percaya Ratna Sarumpaet adalah pelaku tunggal dan Prabowo adalah korban," ujar Budiman pada Jumat, 5 Oktober 2018.
Menurut Dahnil, tudingan itu bukan dari elektoral. Ia meyakini kicauan ini muncul dari oposisi belaka. Karena itu, menurut dia, tudingan tersebut tidak akan berpengaruh pada angka pemilih.
Baca: Ratna Sarumpaet Bohong, Prabowo Bisa Dipidana? Ini Kata Pakar
Adapun Dahnil mengatakan persoalan Ratna tak menjadi topik pembahasan lagi di kubunya. Ia mengaku saat ini Badan Pemenangan Nasional berfokus untuk menyikapi persoalan-persoalan lain, seperti masalah ekonomi yang dianggap sedang lesu.
Sedangkan soal para pemilih Prabowo yang dimungkinkan akan membelot karena peristiwa ini, Dahnil tak ambil pusing. Sebab, ia yakin bahwa pemilih Prabowo adalah pemilih loyal dan tidak bakal goyang serta beralih pandang pasca-kejadian Ratna. "Mereka sudah tahu bahwa Pak Prabowo itu pemilik jiwa kesatria karena bertanggung jawab mengaku salah meski dibohongi," kata Dahnil.
Baca: Soal Kasus Ratna Sarumpaet, Sekjen PAN: Kami Ingin Tutup Buku