TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan pertemuan tahunan International Monetary Fund dan World Bank (IMF - World Bank) yang akan diselenggarakan di Bali beberapa hari mendatang memprihatinkan dan memalukan. Alasannya, pertemuan itu diselenggarakan pemerintah Indonesia saat masyarakatnya tengah berduka akibat bencana di berbagai daerah.
"Kenduri mewah ini sangat memprihatinkan bagi koalisi dan memalukan. Kenapa? Karena di tengah bencana justru kemudian kita berpesta pora di Bali," kata Dahnil di kediaman Prabowo pada Jumat, 5 Oktober 2018.
Baca: Rizal Ramli Sebut Biaya Pertemuan IMF - World Bank Terlalu Boros
Dahnil mengatakan anggaran yang kurang lebih mencapai Rp 1 triliun untuk pertemuan ini dinilai terlalu besar. Menurut dia, anggaran yang dikeluarkan pemerintah Indonesia lebih besar daripada anggaran yang dikeluarkan negara-negara lainnya untuk acara yang sama.
"Tidak elok tentunya bagi masyarakat yang sedang berkesusahan di daerah-daerah bencana. Pun demikian dengan masyarakat yang sekarang sedang kesusahan secara ekonomi," kata Dahnil.
Selain itu, Dahnil mengatakan pertemuan tahunan itu tidak memberi kontribusi apapun untuk perkembangan ekonomi Indonesia. Fakta yang terjadi, kata dia, kurs rupiah hari ini justru mengalami pelemahan.
Baca: Alasan Kubu Prabowo Tolak Hadiri Pertemuan IMF - World Bank
"Jadi sama sekali tidak ada efek pertemuan ini bagi penguatan rupiah. Pun demikian dengan current account defisit kita. Apakah membantu memperbaiki atau tidak? Ternyata tidak," kata Dahnil.
Atas alasan-alasan itu, Dahnil mengatakan Koalisi Indonesia Adil Makmur tidak akan mengirimkan satupun delegasinya untuk menghadiri pertemuan itu.
Agenda IMF - World Bank akan digelar pada 8-14 Oktober 2018 di Bali. Acara tersebut akan dihadiri oleh sekitar 32 ribu orang delegasi dari berbagai negara.