TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan intensitas gempa susulan di Sulawesi Tengah sudah semakin menurun.
"Gempa-gempa susulan terjadi karena lempeng bumi mencari keseimbangan sistem sesar dan antarlempeng," kata Sutopo di Graha BNPB pada Jumat, 5 Oktober 2018.
Baca: Pengungsi Korban Gempa dan Tsunami Sulteng Tercatat 62.359 orang
Hingga Jumat pukul 06.00 WIB, BNPB mencatat telah terjadi 437 gempa susulan sejak gempa terjadi pada 28 September 2018. Sutopo memperkirakan gempa susulan akan terus terjadi dengan intensitas menurun, bisa jadi mencapai 1.000 kejadian.
Sementara itu, Sutopo mengatakan jumlah korban gempa Sulawesi Tengah sampai Jumat mencapai 1.571 orang. Sebanyak 1.558 korban diantaranya telah dimakamkan. "Data masih bisa berubah dan bergerak karena pencarian masih terus dilakukan," ujarnya.
Baca: Korban Meninggal Gempa dan Tsunami Palu Menjadi 1.558 Orang
Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang telah dimutakhirkan oleh BMKG menjadi 7,4 skala Richter mengguncang wilayah Sulawesi Tengah, diantaranya Palu, Donggala dan Parigi Moutong pada Jumat, 28 September lalu pukul 17.02 WIB. Gempa tersebut sempat menyebabkan gelombang tsunami.
Selain menyebabkan korban jiwa, bencana tersebut membuat ribuan rumah dan fasilitas umum rusak. Sejumlah akses jalan juga rusak. Saat ini, pemerintah masih melakukan upaya evakuasi sekaligus membuka akses-akses jalan untuk bantuan korban.
Baca: JK: Penanganan Pasca Gempa dan Tsunami Sulteng Selama 2 Tahun