TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Yonif Raider 700/WYC Kodam XIV/Hasanuddin bersama Basarnas dan relawan berhasil mengevakuasi delapan jenazah korban gempa Palu yang tertimbun reruntuhan bangunan Hotel Roa-Roa, Palu, Sulawesi Tengah. Salah satu korban itu adalah warga negara Korea Selatan.
Baca juga: Gempa Palu: Jenazah Atlet Paralayang Korea Selatan Ditemukan
“Memasuki hari ke enam, dengan bantuan alat berat, kita menemukan 8 mayat di lokasi yang sama, yakni 4 laki-laki, dan 4 perempuan. Di mana, setelah diidentifikasi salah satu di antara mayat laki-laki, merupakan WNA asal Korea,” kata Satgas Yonif Raider 700/WYC, Lettu Inf Sahang, Kamis, 4 Oktober 2018.
Sahang mengatakan tim gabungan berhasil mengevakuasi korban meski dengan peralatan terbatas. “Sudah menjadi tugas kami untuk mencari korban, meski dengan peralatan yang terbatas, kami melakukan pencarian dengan penuh harapan, akan masih adanya korban yang hidup dan bisa diselamatkan,” ujar Sahang.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan seorang warga Korea Selatan berada di Palu saat gempa terjadi. Warga Korea Selatan itu diperkirakan tengah berada di Hotel Roa-Roa saat gempa.
Baca: Korban Meninggal Gempa dan Tsunami Palu Menjadi 1.558 Orang
Personel Satgas Yonif Raider 700/WRC, yang dipimpin Danru Serda Fatony, bersinergi dengan personel Yonif 711/Raksatama bersama aparat Polri mengamankan pom bensin di Jalan Imam Bonjol, Palu. “Karena gempa dan tsunami, terjadi kelangkaan di SPBU. Ini berdampak juga pada operasional terminal BBM di Donggola, yang selama ini menyuplai BBM di enam wilayah, yakni kota Palu, Donggola, Sigi, Parigi, Moutong, Mamuju Utara, dan Mamuju Tengah,” ujar Sahang.
Gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo yang mengguncang Palu, menyebabkan 65.733 rumah rusak dan infrastruktur termasuk Hotel Roa-Roa, Mall Tatura, dan Hotel De Syah, hingga roboh, pada Jumat, 28 September 2018.
AQIB SOFWANDI