Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HNW: Berkat Pengorbanan Ulama, Indonesia Tidak Terpecah Belah

image-gnews
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memperoleh sambutan meriah dari para santri dan pengasuh pondok saat berkunjung di Ponpes Daarul Ukhuwah untuk menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Asri Katon, Kecamatan Pakis, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 5 Oktober 2018. (dok MPR RI)
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memperoleh sambutan meriah dari para santri dan pengasuh pondok saat berkunjung di Ponpes Daarul Ukhuwah untuk menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Asri Katon, Kecamatan Pakis, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 5 Oktober 2018. (dok MPR RI)
Iklan

INFO NASIONAL-- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid (HNW) memperoleh sambutan meriah, dari para santri, ustad dan pengasuh pondok saat berkunjung di ponpes Daarul Ukhuwah Desa Asri Katon, Kecamatan Pakis, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 5 Oktober 2018.

Kedatangan pria kelahiran Klaten Jawa Tengah di pesantren Daarul Ukhuwah untuk menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Tetapi Hidayat tidak sendirian, ia datang bersama Anggota Fraksi PKS MPR RI Mardani Ali Sera. 

Saat menyampaikan sosialisasi, Hidayat Nur Wahid antara lain mengatakan, persoalan Islam dan kebangsaan sudah selesai sejak lama. Karena itu tidak perlu lagi ada keributan yang menyoal tentang Islam dan ke-Indonesiaan. Apalagi, lahir dan berdirinya negara Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kiprah dan keikutsertaan umat Islam, khususnya para kyai dan ulama. 

"Negara Indonesia bisa berdiri tegak, salah satunya karena kerelaan para ulama menerima penghilangan tujuh kata dalam piagam Jakarta, sehingga menjadi Pancasila seperti yang ada saat ini. Padahal, bisa saja mereka bersikukuh mempertahankan piagam Jakarta, dengan alasan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam," kata Hidayat. 

Tetapi, para ulama tidak bersikap arogan. Mereka memilih mengalah, dan menerima kesepakatan untuk menghilangkan kata dengan melaksanakan syariat agama Islam bagi pemeluknya, semata-mata karena menghendaki Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus itu tetap utuh dan tidak terpecah belah. 

Karena itu, Hidayat berharap tidak ada lagi selisih pendapat menyoal Islam dan Indonesia. Serta tidak ada pula ketakutan terhadap Islam dan ke Indonesiaan itu sendiri. Karena faktanya, Islam dan Indonesia memang sudah tidak ada persoalan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena itu MPR terus melakukan sosialisasi Empat pilar, termasuk dikalangan santri dan pondok pesantren. Agar tidak ada lagi anak santri yang bilang bahwa Indonesia itu bid'ah, karena berdemokrasi. Faktanya, dalam urusan muamalah, semua boleh kecuali ada dalil yang melarang," kata Hidayat lagi. 

Pernyataan serupa disampaikan Mardani Ali Sera. Menurut Mardani, Umat Islam adalah ibu kandung bagi bangsa Indonesia. Terbukti  banyak pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan masyarakat muslim bagi bangsa Indonesia. 

Persoalannya, bangsa Indonesia yang sangat kaya itu saat ini lebih banyak dikuasai asing. Akibatnya, cita-cita menjadikan bangsa Indonesia yang adil dan makmur, tak kunjung tercapai. 

"Karena itu kita harus berfikir bagaimana Pancasila bisa diterapkan minimal tiga bidang. Yaitu, Ekonomi, pendidikan dan budaya," ujar Mardani. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

15 jam lalu

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

Bambang Soesatyo meresmikan Barcode Gokart Electric di Mall of Indonesia (MOI).


Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

6 hari lalu

Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

Bamsoet mengatakan, keluarga besar Anak Kolong atau anak asrama putra/putri TNI-Polri, menaruh harapan besar kepada Prabowo Subianto sebagai kandidat terpilih di Pilpres 2024


Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

6 hari lalu

Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

Bamsoet menegaskan, kabinet mendatang harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kompetensi, berintegritas, dan memiliki loyalitas yang tinggi.


Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

7 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.


Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

8 hari lalu

Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

Bambang Soesatyo dan keluarga menyelenggarakan open house sekaligus halal bihalal Idul Fitri 2024.


Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

13 hari lalu

Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bambang Soesatyo mengatakan SOKSI mangapresiasi Kepemimpinan Airlangga Hartarto yang berhasil mendongkrak perolehan kursi Partai Golkar di DPR RI dan siap kawal kepemimpinan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan wakil presiden 2024-2029.


Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

14 hari lalu

Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

Bambang Soesatyo mengajak Youtube Indonesia untuk bekerjasama memasifkan konten Sosialisasi Empat Pilar MPR RI


Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

15 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

Bambang Soesatyo menyoroti tingginya harga Avtur di Indonesia yang mencapai 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.


Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

16 hari lalu

Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

Pembobolan penerimaan negara menjadi sorotan utama yang terus mengemuka, memunculkan upaya dan gagasan baru untuk mencari jalan atau strategi yang lebih efektif dalam melindungi penerimaan negara


Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

16 hari lalu

Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

Bambang Soesatyo mengingatkan membangun wawasan kebangsaan di era digital seperti saat ini mempunyai tantangan yang sangat kompleks.