INFO NASIONAL - Sambil berlinang air mata, Dini mengungkapkan kesedihan yang dialami akibat gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Donggala, Sigi, Sulawesi Tengah pada Sabtu, 29 September 2018. Dikatakan, bencana alam itu telah merenggut jiwa ibu dan saudara-saudaranya. Kini perempuan berusia sekitar 25 tahun itu hanya tinggal bersama ayahnya.
Pada saat kunjungan Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD Oesman Sapta, dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon ke Palu, Rabu, 3 Oktober 2018, ayah Dini sedang dirawat di posko darurat yang berada di Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri. Ayahnya bersama korban yang lain, termasuk anak-anak, saat itu tengah menjalani masa perawatan. Terlihat salah satu kaki ayah Dini mengalami luka yang serius. Dini yang juga terkena dampak bencana, tangannya memar-memar, saat itu dengan setia menunggu ayahnya.
Baca Juga:
Mendengar dan melihat apa yang dirasakan Dini, Zulkifli Hasan terharu. Dirinya merasakan apa yang Dini rasakan. "Saya ikut bersedih apa yang dirasakan dan dialami,” ujarnya. Pria asal Lampung itu mengatakan, bersama dengan Ketua DPR, Ketua DPD, dan Wakil Ketua DPR hadir ke Palu untuk peduli dan membantu korban gempa dan tsunami Palu, Donggala, dan Sigi. "Kita harap, bantuan ini bisa meringankan beban para korban," katanya.
Zulkifli merasa prihatin atas apa yang terjadi di Palu, Donggala, dan Sigi. Karenanya, dia mengajak kepada semua pihak untuk ikut membantu korban bencana alam ini. "Lupakan perbedaan, mari bersatu untuk mendukung Dini dan seluruh korban lainnya. Saatnya kita untuk saling mengasihi dan saling mendukung. Kita juga memberi dukungan moril pada para korban,” ucapnya.
Ketua MPR ini juga memberi apresiasi kepada pemerintah dalam mengatasi dan menangani bencana alam di Palu, Donggala, dan Sigi. "Kita dukung penuh apa yang telah dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten dan kota. Presiden saja ke sini dua kali. Bila ada kekurangan di sana-sini, saya memaklumi sebab semua dalam kondisi darurat,” tuturnya.
Baca Juga:
Oesman Sapta menyampaikan bahwa kunjungan bersama lembaga-lembaga negara ke Palu ini merupakan kesepakatan bersama. "Sebetulnya yang mau ikut banyak. Namun karena situasi terbatas, ya semua enggak bisa ikut. Allhamdulillah kita bisa sampai sini,” ujarnya.
Menurut Oesman Sapta, kedatangan mereka ke Palu sebagai bentuk komitmen ikut prihatin dan berduka atas apa yang terjadi. "Kita ikut merasakan kesedihan. Untuk itu, para pimpinan lembaga negara datang dan membawa bantuan untuk meringankan beban para korban,” ujar pria asal Kalimantan Barat itu.
Hal senada diutarakan Bambang Soesatyo. Dikatakan, pimpinan lembaga negara datang ke Palu membawa berbagai bantuan yang dibutuhkan masyarakat yang terkena musibah. "Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan. Bantuan yang dibawa itu seperti selimut, makanan, minuman, pembalut wanita, dan lain sebagainya. Kita juga beri bantuan tunai,” kata Bambang Soesatyo. (*)