TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjenguk pasien yang menjadi korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala, yang dirawat di rumah sakit darurat di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Rabu, 3 Oktober 2018.
"Kurang lebih sebanyak 23 pasien yang ditemui dan disapa Presiden satu per satu. Dirinya mendengarkan langsung keluhan-keluhan dari para pasien sekaligus berupaya membesarkan hati mereka agar tetap sabar menghadapi cobaan ini," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam siaran tertulisnya.
Baca: Jokowi Kembali Kunjungi Lokasi Bencana Gempa dan Tsunami Palu
Bey mengatakan Jokowi mengunjungi para pasien begitu tiba di Kota Palu sekitar pukul 10.15 WITA. Kedatangan Jokowi ke sana merupakan yang kedua kalinya usai bencana gempa dan tsunami yang menimpa Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Sejumlah pasien tersebut berada di rumah sakit darurat Bandara Mutiara Sis Al Jufri untuk diterbangkan ke Makassar dan Manado guna mendapat perawatan lebih intensif.
Setelah menjenguk pasien, Jokowi akan melanjutkan aktivitasnya untuk melihat penanganan yang dilakukan jajaran terkait para korban dan kerusakan sarana umum di sejumlah lokasi.
Baca: Jokowi Sebut Pemulihan Listrik Akibat Gempa Palu Butuh Waktu Lama
Saat tiba di Kota Palu, kata Bey, Jokowi disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Kepolisia RI Jenderal Tito Karnavian. Tampak pula Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Ermi Widyatno dan Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayor Jenderal TNI Tiopan Aritonang.
Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter sebelumnya mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018. Gempa ini mengakibatkan gelombang tsunami menerjang Pantai Talise di Kota Palu dan beberapa pantai di Donggala. Akibat gempa dan tsunami Palu ini sekitar seribuan orang dikabarkan tewas.
Baca: Bantuan Gempa Palu Donggala Diprioritaskan Lewat Laut dan Udara