INFO NASIONAL-- Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) meyakini program prioritas pemerintah yakni pembangunan infrastruktur melalui Proyek Strategis Nasional penting bagi perekonomian nasional.
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional Arif Budimanta mengatakan dari berbagai penelitian yang ada, pembangunan infrastruktur memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi bangsa.
Baca juga:
"Hasil kajian IMF (Dana Moneter Internasional) menunjukkan, satu persen porsi belanja investasi infrastruktur terhadap PDB di negara-negara berkembang, mendorong kenaikan output sekitar 0,25 persen pada tahun terjadinya stimulus, dan satu persen pada periode empat tahun setelahnya," ujarnya dalam Dialog Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI), di Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2018.
Temuan itu didapat menggunakan data di 36 negara maju dan 153 negara berkembang selama periode 1985 sampai dengan 2013 dalam Laporan World Economic Outlook edisi Oktober 2014.
Selain itu, studi tersebut juga menunjukkan peningkatan investasi untuk infrastruktur publik mempengaruhi perekonomian dalam dua cara, yakni dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Baca juga:
"Jangka pendek mempengaruhi pengeluaran pemerintah juga berpotensi meningkatkan investasi swasta, sementara itu jangka panjang berdampak pada peningkatan kapasitas produksi karena modal infrastruktur yang lebih tinggi," kata Arif.
Sejalan dengan hasil studi tersebut, menurut Arif, hasil kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) dan Tusk Advisory menemukan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia diyakini memiliki efek positif jangka panjang bagi perekonomian.
Pembangunan Proyek Strategis Nasional diprediksi dapat meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto sebesar 1,7 persen hingga 2,5 persen pada 2019. Pada 2023, diprediksi bisa mencapai 7,2 persen dan mencapai 9,3 persen.
"Artinya program Proyek Strategis Nasional memang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional akan tetapi efeknya tidak bisa dirasakan seketika namun diyakini akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan," ucap Arif.
Lebih lanjut, kajian yang dilakukan LPEM UI menyebutkan pembangunan infrastruktur strategis nasional akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar 6,7 persen hingga 7,6 persen hingga 2019.
Sementara itu, studi berjudul The Impact of Indonesia’s Infrastructure Delivery oleh Tusk Advisory pada 2018 menyebutkan akan terjadi penurunan tingkat kemiskinan hingga sebesar 14,9 persen dan pemerataan ekonomi dengan turunnya koefisien gini hingga sebesar 3 poin ketika seluruh proyek infrastruktur telah selesai dibangun. (*)