TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi siang ini bakal memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja terkait penanganan dampak gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah. Berdasarkan agenda resmi yang dikeluarkan Sekretariat Kepresidenan, rapat akan berlangsung pukul 10.30 di Kantor Presiden.
Baca: Cerita Jokowi tentang Situasi Seusai Gempa dan Tsunami Palu
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat pekan lalu. Gempa ini mengakibatkan gelombang tsunami menerjang pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala. Korban tewas akibat bencana ini dilaporkan nyaris seribu orang.
Presiden Jokowi telah berkunjung ke sana pada akhir pekan kemarin. Ia menuturkan kondisi di Palu masih darurat.
Belakangan pemerintah membuka pintu bagi negara-negara lain yang ingin mengirimkan bantuan. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan keputusan pemerintah ini demi meringankan beban korban gempa Donggala dan tsunami Palu
Wiranto mengatakan ada 18 negara yang menawarkan bantuan untuk bencana gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah. Yaitu, Amerika Serikat, Perancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, dan Selandia Baru.
Kemudian, Singapura, Thailand, Jepang, India, dan Cina. Adapun organisasi internasional yang menawarkan bantuan juga datang dari The United Nations Development Programme (UNDP).
Simak juga: Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu Kekurangan Makanan dan Air
Sementara itu, menanggapi penaganganan gempa dan tsunami Palu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Indonesia belum matang mengantisipasi bencana seperti gempa bumi.