Dusep mendengar kabar tak menyenangkan sesaat setelah suasana tenang. Panggung tempat Palu Namoni akan dihelat yang berada di pinggir pantai berantakan. Beberapa anggota tim penyelenggara ada di lokasi saat tsunami menerjang. Ia pasrah sampai akhirnya memperoleh keterangan resmi bahwa peringatan tsunami dicabut.
Baca: Gempa Palu, 2 Kelurahan Ini Tertimbun Tanah Bak Ditelan Bumi
Dusep lantas kembali ke hotel tempatnya menginap. Di situ, ia bertemu dengan rekannya dari Kementerian Pariwisata. “Semua aman, selamat,” kata Dusep. Termasuk, para penyelenggara yang tengah menyiapkan pergelaran acara di tepi pantai. Meski kala itu tak bisa berkabar dengan keluarga lantaran jaringan terputus, Dusep tetap bersyukur. Ia berada dalam keadaan utuh.
Semalam setelah kejadian itu, Dusep menuturkan, tak ada air bersih dan jaringan listrik terputus. Ia tidur di tempat darurat dengan makanan yang terbatas. Pagi hari, Dusep dan rombongannya dievakuasi oleh TNI AU. Mereka diterbangkan ke Jakarta menunggang pesawat hercules. Di dalam pesawat itu, sepanjang perjalanan ke Jakarta, gema syukur berkumandang dalam hati.
Simak juga: Pasca Tsunami Palu, TNI Bakal Siapkan Pengoperasian SPBU dan ATM
Hingga Senin sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami Palu sebanyak 844 orang. "Di kota Palu tetap sama 821 korban meninggal, dimana 744 di antaranya sudah teridentifikasi," kata Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di kantornya, Senin 1 Oktober 2018.