Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diskusi Empat Pilar Bahas Radikalisme dan Konservatif Politik

image-gnews
Diskusi Empat Pilar MPR RI dengan tema
Diskusi Empat Pilar MPR RI dengan tema "Nilai-nilai Kebangsaan Menangkal Budaya Radikalisme", di Ruang Diskusi Media Centre Parlemen, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin, 1 Oktober 2018.
Iklan

INFO NASIONAL - Wajah dan arah demokrasi Indonesia akan sangat terlihat jelas pasca pilpres 2019 nanti.  Namun saat ini sinyal-sinyal atau tanda-tanda perwujudan wajah dan arah demokrasi Indonesia sudah mulai telihat.

Pakar Komunikasi Politik Univeristas Indonesia Boni Hargen melihat, bahwa gerakan radikalisme dan fundamentalisme yang kemudian mencapai titik paling ekstrim yakni aksi terorisme mewarnai proses politik dan demokrasi di Indonesia.

“Belakangan sejak 2016 dan saya pastikan kami punya data yang cukup banyak tentang gerakan radikalisme, fundamentalisme, yang kemudian pada titik paling ekstrim pun menjadi terorisme. Ini terjadi setelah 2016 menjelang pilkada DKI Jakarta,” katanya dalam diskusi Empat Pilar MPR RI dengan tema “Nilai-nilai Kebangsaan Menangkal Budaya Radikalisme”, di Ruang Diskusi Media Centre Parlemen, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin, 1 Oktober 2018.

Lebih jauh Boni mengungkapkan,  gelombang radikalisasi meningkat sangat panjang yang memang sudah ada jauh sebelumnya tahun 1983.  Di era orde baru ternyata cukup kuat untuk meredam kekuatan radikalisme.  Tetapi setelah 1998, kepemimpinan demokrasi memungkinkan sebuah ‘kelompok’ kemudian hidup.

Namun, Boni melihat tidak ada ancaman yang serius dari kelompok radikalisme pada era 1998-2004.  Tahun 2004-2014 ini yang sebetulnya menjadi masa inkubasi yang sangat efektif buat kelompok radikal.  Pemerintahan kala itu tidak banyak memberi perhatian untuk menangkal  perkembangbiakan kelompok-kelompok radikal ini yang akhirnya selama 10 tahun mereka berkembang dan masuk ke berbagai institusi.

“Memang ganjalan demokrasi Indonesia adalah selain radikalisme juga komunisme. Namun pasca kejadian pemberontakan G30SPKI dan memang PKI kemudian ditetapkan menjadi organisasi terlarang, tapi dalam konteks kekinian kembali hidupnya PKI menurut saya banyak ilusinya. Sedangkan radikalisme sampai mengarah ke terorisme adalah fakta yang harus diwaspadai,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, anggota MPR RI Fraksi Golkar Satya Widya Yudha mengatakan bahwa dalam dunia perpolitikan global saat ini, ada satu tren yang muncul bermula dari Amerika Serikat, terutama kemenangan Donald Trumph dalam perebutan kursi Presiden Amerika Serikat. Yakni, Trumph membawa isu conservative politics atau politik konservatif.  Dari situlah, mulai ada tren pergeseran dunia politik dari modern politics ke concervative politics dan tren tersebut masuk juga ke Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Politik konservatif memang lahir dari perbedaan.  Jadi dia membawa isu ras, isu agama, dia membawa isu yang membedakan satu dengan yang lain, itulah konservatif.  Hillary Clinton waktu itu juga berhasil memakai isu konservatif.  Dia merangkum keberagaman menjadi satu tujuan dan dia menang karena justru keberagamannya.  Dia bisa membawa ke unity in diversity seperti Indonesia dengan segala macam perbedaan yang bersatu, itulah bangsa Amerika,” katanya.

Politik konservatif kemudian menjadi isu yang masuk ke Indonesia  dan gejala masuknya isu tersebut menjadi kekhawatiran semua. 

“Tapi, jika kita kembali acuan politik kita kepada Empat Pilar maka selesai sudah, tidak akan ada gejolak dan masalah.  Sebab, yang digugat dalam konservatif politik di dunia politik dan demokrasi Indonesia itu mau mengobrak-abrik Empat Pilar itu sendiri.  Jadi, kalau kita mau mengakui founding father kita yang sudah menyelesaikan keberbedaan kita semua menjadi satu tujuan dan kita yakini itu, maka isu konservatif menjadi tidak relevan lagi,” tuturnya.

Anggota MPR RI fraksi Gerindra Sodik Mujahid dalam menyikapi persoalan radikalisme dalam politik Indonesia, mengajak seluruh rakyat Indonesia agar tidak terburu-buru mencap satu pihak sebagai radikal atau radikalisme hanya karena berbeda pendapat atau pandangan atau melakukan pengembangan terhadap Pancasila.

“Pancasila tidak ada kalau Bung Karno tidak berpikir radikal antara kapitalisme dan komunisme. Tanggal 28 Oktober tidak akan ada Sumpah Pemuda. Mungkin bahasa kita bahasa Jawa, itu radikal. Jadi, harus jelas ukuran radikalisme itu apa.  Jadi ini juga harus kita waspadai dan cermat apa ukuran radikalnya, apa langkah-langkahnya. Bisa jadi yang di lapangan itu mereka tidak merupakan bagian dari mainstream pikiran-pikiran radikal, itu katakanlah oknum-oknum. Dan mereka tidak punya acuan-acuan yang kuat. Tapi, kalau sampai ingin mengganti Pancasila, itu yang tidak boleh dan harus dilawan,” katanya. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.