TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Sulawesi Barat mengimbau kepada relawan yang melalui jalur darat dengan membawa bantuan sembako untuk korban gempa Donggala dan Palu hendaknya melapor di posko perbatasan wilayah Kabupaten Pasangkayu.
Baca juga: 6 Fakta Gempa Donggala dan Data Korban yang Terus Bertambah
Posko tersebut tepat di bundaran depan kantor Bupati Pasangkayu.
“Untuk bantuan yang melewati wilayah Sulbar, mohon melapor ada posko dari Polri,” kata Juru bicara Polda Sulbar, Ajun Komisaris Besar Polisi Mashura kepada Tempo, Senin 1 Oktober 2018.
Dengan melapor kata dia maka polisi akan melakukan pengawalan agar bantuan tersebut tersalurkan. Tak hanya itu ia berharap bantuan tersebut tak hanya fokus ke kota Palu saja, tapi juga di Donggala. Sehingga bantuan itu dipisahkan untuk diserahkan kepada korban gempa Donggala dan tsunami Palu. “Ini supaya tidak terjadi penjarahan,” tutur dia.
Menurut Mashura, hingga kini situasi terakhir bantuan melalui darat Pasangkayu ke Donggala tetap terlaksana dengan baik. Hal itu sesuai yang disampaikan atau laporan dari Polres Mamuju Utara. “Apabila ada info adanya gangguan itu adalah hoaks,” kata dia yang mengaku situasi masih terkendali di Pasangkayu.
Baca juga: Gempa Donggala Robohkan Tembok Lapas, Ratusan Narapidana Kabur
“Semua kendaraan pengangkut sembako sedang kami tata dan kawal menuju perbatasan Donggala,” tambahnya.
Sebelumnya muncul informasi marak terjadi penjarahan di wilayah perbatasan Sulbar-Sulawesi Tengah. Mobil-mobil yang hendak membawa bantuan untuk korban gempa Donggala dan tsunami Palu dikabarkan dijarah ditengah jalan. Bantuan yang ingin disalurkan pascagempa dan tsunami yang melanda Donggala dan Palu pada Jumat pekan lalu.