Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Saksi Mata Ungkap Detik-detik Gempa dan Tsunami Palu

image-gnews
Para tamu hotel dan staf Hotel Santika berada di luar gedung setelah gempa terjadi di Pali, Jumat, 28 September 2018. Foto : Dokumentasi Kementerian Pariwisata
Para tamu hotel dan staf Hotel Santika berada di luar gedung setelah gempa terjadi di Pali, Jumat, 28 September 2018. Foto : Dokumentasi Kementerian Pariwisata
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sore itu, Jumat, 28 September 2018, menjadi hari tak terlupakan bagi Dusep, Staf Deputi Pemasaran II Regional 3 Kementerian Pariwisata. Gempa Donggala dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, menggagalkan rencana dia dan timnya menggelar acara Palu Namoni—agenda wisata besar untuk menyambut HUT Palu.

Baca: Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu Kekurangan Makanan dan Air

“Saat gempa terjadi, saya dan rombongan Kementerian Pariwisata baru sampai hotel dan sedang akan menghadiri jamuan makan malam dan pembukaan acara,” katanya kepada Tempo, Ahad, 30 September 2018. Dusep menyaksikan dengan matanya sendiri tanah bergetar karena gempa yang melanda Palu. Padahal, ia baru saja masuk kamar di Hotel Santika, Palu. Tempat menginapnya itu hanya berjarak 2 kilometer dari pantai yang diterjang tsunami.

Beberapa menit sebelum azan magrib menggema, guncangan hebat itu terjadi. Pukul 18.02, tembok kamar Dusep bergetar tak biasa. Saat itu, ia sedang membaca rundown acara Palu Namoni. Kata Dusep, tanah seakan bergerak tak tentu dan bangunan-bangunan tak kuasa menahan gejolak pergerakan itu. Badan Dusep pun hampir saja terpelanting menghantam tembok. Kaca-kaca pecah terabar di lantai. Gelas-gelas berdenting dan pajangan dinding lolos dari tempatnya.

“Saya melihat tembok-tembok mulai retak. Yang saya lakukan hanya tenang berdiri dan merangkak menuju tangga darurat,” ujar Dusep. Ia terbata-bata membahasakan peristiwa kala itu. Saat tengah berjalan menuju tangga, kata dia, ketakutan hebat melanda. Lampu mati, hotel tiba-tiba gelap. Dalam kondisi itu, terdengar teriakan orang-orang memekikkan telinga. Ada yang menangis, ada yang istighfar. Ada pula yang bingung mencari keluarganya.

Mobil yang terparkir di kawasan Hotel Santika rusak setelah gempa terjadi di Pali, Jumat, 28 September 2018. Foto : Dokumentasi Kementerian Pariwisata

Dusep mengaku tetap tenang meski kecamuk makin mendera. Ia jalan pelan-pelan dengan getaran yang masih terbayang-bayang terasa. Tiba di lobi hotel, pemandangan miris menyapu mata. Sebagian bangunan hotel itu luluh-lantak. Tempatnya berdiri penuh dengan tembok runtuh. Plafon hotel jebol, tak lagi terlihat mewah seperti saat dia masuk. Menurut dia, malah mirip gedung terdampak perang.

Baca: Jalur Komunikasi Putus, Jokowi Tinjau Langsung Korban Gempa Palu

Dia melihat ke parkiran, mobil-mobil pasah. Kolam renang di lantai 3 hotel itu jebol. Airnya tumplek sampai bawah. Suasana kacau. Debu menggumpal. Langit gelap. Teriakan orang makin kencang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belum juga tenang, isu tsunami mencuat. Sebagian orang yang dia temui mengaku mencium bau air laut. Bersama para korban bencana lainnya, yang tercampur antara warga dan wisatawan, Dusep berlari sejauh 3 kilometer menjauhi pantai. Ketika itu, dia tidak tahu nasib anggota rombongan dari Jakarta yang lain.

Di badan jalanan itu, kata Dusep, lalu-lintas macet total. Semua kendaraan beserta pengemudinya melaju ke arah yang sama. Orang-orang juga berlarian sambil berteriak, memenuhi jalanan. Bangunan-bangunan runtuh tak tentu. Gedung-gedung puny bentuk pasti lagi.

Baca: Kisah 7 Atlet Paralayang yang Terkubur Reruntuhan Gempa Palu

Dusep mendengar kabar tak menyenangkan sesaat setelah suasana tenang. Panggung Palu Namoni yang berada di pinggir pantai berantakan. Beberapa anggota tim penyelenggara ada di lokasi saat tsunami menerjang. Ia berpasrah sampai akhirnya memperoleh keterangan resmi bahwa peringatan tsunami dicabut.

Dusep lantas kembali ke hotel tempatnya menginap. Di situ, ia bertemu dengan rekan aparatus sipil negara Kemenpar lainnya. “Semua aman, selamat,” kata Dusep. Termasuk, para penyelenggara yang tengah menyiapkan pergelaran acara di tepi pantai. Meski kala itu tak bisa berkabar dengan keluarga lantaran jaringan terputus, Dusep tetap bersyukur. Ia berada dalam keadaan utuh.

Semalam setelah kejadian itu, Dusep menuturkan, tak ada air bersih dan jaringan listrik terputus. Ia tidur di tempat darurat dengan makanan yang terbatas. Pagi hari, Dusep dan rombongannya dievakuasi oleh TNI AU. Mereka diterbangkan ke Jakarta menunggang pesawat hercules. Di dalam pesawat itu, sepanjang perjalanan ke Jakarta, gema syukur berkumandang dalam hati.

Dusep adalah salah satu saksi yang nyaris menjadi korban tsunami atas gempa sebesar 7,4 SR yang melanda Donggala dan Palu. Cerita itu menjadi sejarah yang diakui terus hidup dalam ingatannya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

7 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada peresmian Pelabuhan Wani di Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu 27 Maret 2024. Presiden Jokowi meresmikan dua pelabuhan di kawasan Teluk Palu yaitu Pelabuhan Pantoloan di Palu dan Pelabuhan Wani di Donggala, setelah direhabilitasi dan direkonstruksi diharapkan dapat mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana alam itu dengan meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan, peningkatan ekonomi dan sebagai penyangga kawasan IKN. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

Jokowi meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan pascabencana 2018 di Kawasan Teluk Palu, Sulteng.


Terkini: Jokowi Resmikan 4 Bandara di Sulawesi termasuk di Palu yang Kena Gempa 2018, Begini Bunyi Peraturan Bawaan Penumpang yang ke Luar Negeri

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ketika meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 26 Maret 2024. Jokowi juga meresmikan tiga bandara lain, yaitu Bandara Banggai Laut serta Bandara Bolaang Mongondow dan Bandara Taman Bung Karno di Sulawesi Utara. Foto: tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden.
Terkini: Jokowi Resmikan 4 Bandara di Sulawesi termasuk di Palu yang Kena Gempa 2018, Begini Bunyi Peraturan Bawaan Penumpang yang ke Luar Negeri

Presiden Jokowi meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 26 Maret 2024.


Jokowi Resmikan Bandara Mutiara Palu dan Tiga Bandara Lain di Sulawesi

2 hari lalu

Presiden Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Sulawesi Tengah pada Selasa, 26 Maret 2024. Inpres ini mencakup pembangunan 15 ruas jalan sepanjang 147 kilometer dengan biaya Rp 330 miliar. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jokowi Resmikan Bandara Mutiara Palu dan Tiga Bandara Lain di Sulawesi

Presiden Jokowi meresmikan sejumlah bandara di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara pada Selasa, 26 Maret 2024.


Gempa yang Goyang Majalengka Selepas Sahur Kelima Setelah di Bitung, Kolaka, Bawean, dan Poso

2 hari lalu

Lokasi pusat gempa di Majalengka, Jawa Barat. Foto : X
Gempa yang Goyang Majalengka Selepas Sahur Kelima Setelah di Bitung, Kolaka, Bawean, dan Poso

Gempa bermagnitudo 3,1 menggoyang wilayah Sumedang, Majalengka, serta Kabupaten Bandung Barat di Jawa Barat selepas sahur, Selasa 26 Maret 2024.


BNPB: 4.679 Rumah Rusak, 33.535 Jiwa Mengungsi Akibat Gempa Tuban

3 hari lalu

Warga melintas di dekat Masjid Jamik Al Muhajirin yang sebangian bangunannya roboh akibat gempa di Dusun Balikbakgunung, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Minggu, 24 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat sebanyak 4.085 rumah, 138 rumah ibadah, 68 sekolah, dan 12 perkantoran di Kecamatan Sangkapura dan Tambak mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
BNPB: 4.679 Rumah Rusak, 33.535 Jiwa Mengungsi Akibat Gempa Tuban

Dari data BNPB, gempa magnitudo 6,5 di Tuban menyebabkan ribuan rumah rusak dan ribuan warga mengungsi.


Gempa M4,7 Dekat Pangandaran Terasa Sampai Jawa Tengah

3 hari lalu

Pusat gempa bumi dengan magnitudo 4,9 di laut sisi tenggara Kabupaten Sukabumi pada Sabtu, 2 Maret 2024. /BMKG
Gempa M4,7 Dekat Pangandaran Terasa Sampai Jawa Tengah

BMKG mencatat adanya gempa tektonik bermagnitudo 4,7 di dekat Pangandaran. Getarannya dirasakan hingga Jawa Tengah.


BNPB Sebut 17.564 Orang Terdampak Gempa Bawean Gresik

4 hari lalu

Warga berada di samping rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa di Dusun Prapat Tunggal, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Minggu, 24 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat sebanyak 4.085 rumah, 138 rumah ibadah, 68 sekolah, dan 12 perkantoran di Kecamatan Sangkapura dan Tambak mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
BNPB Sebut 17.564 Orang Terdampak Gempa Bawean Gresik

BNPB mencatat, sebagian besar warga mengungsi bukan karena rumah mereka rusak akibat gempa, tetapi karena faktor trauma.


Info Terkini Gempa M5,8 di Laut Sawu NTT, Dirasakan Terkuat di Ende pada Skala IV MMI

4 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Info Terkini Gempa M5,8 di Laut Sawu NTT, Dirasakan Terkuat di Ende pada Skala IV MMI

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif dasar laut.


Gempa M6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi, BMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian

4 hari lalu

Warga mengungsi di halaman rumahnya pascagempa di Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 23 Maret 2024. Sebagian warga korban gempa bumi memilih mengungsi di halaman rumah mereka untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Gempa M6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi, BMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian

Kajian ditujukan untuk menyiapkan langkah mitigasi apabila terjadi kemungkinan terburuk seperti gempa bumi yang bisa saja disusul gelombang tsunami.