TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan, kader, dan organisasi sayap Partai Berkarya memadati gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, malam ini, Ahad, 30 September 2018. Mereka berkumpul untuk nonton bareng pemutaran film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI.
Baca: Soal Film G30SPKI, Panglima TNI Diminta Abaikan Tantangan Gatot
Tiba paling pertama Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso. "Kami mengundang 570-an caleg DPR RI dari Partai Berkarya dan 22 ormas dan sayap," kata Priyo di lokasi.
Tak berselang lama, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto. Putri keempat Soeharto itu tiba dengan mengenakan kemeja berwarna biru muda, kontras dengan para kader partainya yang mengenakan jaket berwarna kuning.
Sekitar pukul 20.00 WIB, Titiek, Priyo, dan para kader memasuki Sinema Hall untuk mulai menonton film. Ketua Dewan Kehormatan Partai Berkarya Tedjo Edhy Purdijatno juga tampak dalam rombongan memasuki ruangan. Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan di era awal pemerintahan Joko Widodo ini tampak mengenakan kemeja batik berwarna cokelat.
Baca: Tim Jokowi: Penghentian Film G30S/PKI Dilakukan Penasehat Prabowo
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang sebelumnya mengatakan nobar ini digelar untuk mengenang peristiwa pemberontakan PKI pada 1965. "Dalam peristiwa G30SPKI, di mana tokoh pemberantasan pemberontak PKI itu ada Pak Harto," ujar Badaruddin melalui sambungan telepon kepada Tempo, Jumat, 28 September 2018.
Menurut Badaruddin, Partai Berkarya merupakan perwujudan Soeharto karena diisi oleh anak-anak presiden yang menjabat selama 32 tahun itu. "Di mana ada Ketua Umum Pak Tommy Soeharto, dan hampir semua anak Pak Harto bergabung di Berkarya," katanya.