Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kodam Merdeka Kirim Pasukan Bantu Korban Gempa Donggala dan Palu

image-gnews
Prajurit TNI memasukkan logistik ke pesawat untuk tugas misi kemanusiaan gempa Palu, Sulawesi Tengah, di Base Ops Pangkalan Udara Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 29 September 2018. ANTARA
Prajurit TNI memasukkan logistik ke pesawat untuk tugas misi kemanusiaan gempa Palu, Sulawesi Tengah, di Base Ops Pangkalan Udara Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 29 September 2018. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komando Kewilayahan Pertahanan Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah atau Kodam XIII/Merdeka menerjunkan pasukan dan tim medis untuk membantu menangani pengungsi gempa Donggala dan tsunami Palu, pada Sabtu, 29 September 2018. Hingga saat ini, jumlah pengungsi tercatat 16.732 orang.

Baca: Korban Gempa dan Tsunami Palu Dimakamkan Secara Massal

Dalam siaran pers kepada wartawan, Kodam XIII/Merdeka mengerahkan pasukan jajaran Korem 132/TDL, Brigif 22/OM, dan Denzipur 4 YLN. Adapun menurut keterangan, Brigif 22/Ota Manasa mengirim empat satuan setingkat Kompi atau SSK, yang masing-masing berjumlah dua. Pasukan akan melaju ke Palu dan Donggala melalui jalur darat. Mereka menunggang empat truk dan dua mobil.

Selain itu, Satgas TNI dan TNI AD menerjunkan pasukan Kostrad. Di antaranya Yonkes 1/K dan 2/K, Yonzipur 9/K dan 10/K,Yonbekang /K dan 2/K. Selanjutnya, Kodam XIV/Hsn menerjunkan awak Yonzipur-8/SMB. Sedangkan Resimen Zeni Konstruksi Ditziad mengerahkan pasukan Yonzikon 11/DW dan 13/KE.

Baca: Korban Meninggal Gempa Donggala - Tsunami Palu: 832 Orang

Untuk menangani persoalan kesehatan korban bencana, Kodam mengirimkan 15 anggota medis. Mereka akan tiba di lokasi gempa tsunami dengan menunggang pesawat yang dipimpin langsung oleh Pangdam XIII/Merdeka, Mayjen TNI Tiopan Aritonang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasukan angkatan dan tim medis akan tersebar di 24 titik. Berikut ini titik-titik tersebut.

1. Titik pengungsian di lapangan Vatulemo dengan pengungsi berjumlah 1.000 orang.
2. Titik pengungsian di halaman perkantoran dengan jumlah oengungsi 2.000 orang.
3. Titik pengungsian di Bundaran Biromaro dengan jumlah pengungsi 2.000 orang.
4. Titik pengungsian di Markas Korem dengan jumlah pengungsi 300 orang.
5. Titik pengungsian di Masjid Raya Palu dengan jumlah pengungsi 300 orang.
6. Titik pengungsian di Poboya Mako Sabhara dengan jumlah pengunhsi 5.000 orang.
7. Titik pengungsian di Lapangan Anoa dengan jumlag pengungsi 100 orang.
8. Titik pengungsian di lapangan Paqih Rasyid dengan jumlah pengungsi 500 orang.
9. Titik pengungsian di GOR Siranindi dengan jumlah pengungsi 200 orang.
10. Titik pengungsian di Belakang Basarnas, Jalan Basuki Rahmat, dengan jumlah pengungsi 100 orang.
11. Titik pengungsian di Jalan Maleo, jumlah pengungsi 100 orang.
12. Titik pengungsian di Pantoloan Boya (SD belakang Pustu), jumlah pengungsi 200 orang.
13. Titik pengungsian di Gunung Pantoloan Boya, jumlah pengungsi 500 orang.
14. Titik pengungsian di camping Baiya, jumlah pengungsi 882 orang.
15. Titik pengungsian di Pantoloan Boya (ada 3 titik) dengan jumlah pengungsi 200 orang.
16. Titik pengungian di Kantor Dinas Sosial, jumlah pengungsi 100 orang.
17. Titik pengungsian di Lapangan Perdos, jumlah pengungsi 1.000 orang.
18. Titik pengungsian di Jalan Garuda, jumlah pengungsi 250 orang.
19. Titik pengungsian di Lapangan Dayodara, jumlah pengungsi 700 orang.
20. Titik pengungsian di halaman Detasemen, jumlah pengungsi 100 orang.
21. Titik pengungsian di BTN Lasoani, jumlah pengungsian 300 orang.
22. Titik pengungsian di Lapangan Kawatuna, jumlah pengungsi 300 orang.
23. Titik pengungsian di Mako Satbrimob Mamboro, jumlah pengungsi 400 orang.
24. Titik pengungsian di Polda Baru Soetta, jumlah pengungsi 200 orang.

Berdasarkan pendataan sementara, komunikasi ke sejumlah lokasi bencana tersebut terputus. Selain itu, listrik padam. Bangunan dan fasilitas lainnya pun rusak.

Sebelumnya, gempa besar berkekuatan 7,7 SR yang dimutakhirkan menjadi 7,4 SR telah mengguncang Donggala dan Palu. Gempa terjadi pada Jumat, 28 September 2018. Gempa tersebut disertai gelombang tsunami. Saat ini tercatat 832 korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Masjid Terapung Saksi Tsunami Palu Jadi Tempat Ngabuburit Warga

28 Maret 2023

Sejumlah warga menikmati suasana menjelang matahari tenggelam dengan latar belakang pelangi serta masjid terapung yang rusak akibat gempa dan tsunami di Pantai Teluk Palu, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 31 Desember 2019. Sebagian warga di Kota Palu merayakan pergantian tahun dengan menikmati suasana matahari terbenam terakhir tahun 2019 di pantai tersebut. ANTARA
Masjid Terapung Saksi Tsunami Palu Jadi Tempat Ngabuburit Warga

Pengunjung yang datang ngabuburit di sana bisa sekaligus menikmati pemandangan Teluk Palu.


Ma'ruf Amin Minta PUPR Bangun Jalan Penghubung Strategis Pasca Gempa Palu

6 Januari 2022

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Foto: Setwapres
Ma'ruf Amin Minta PUPR Bangun Jalan Penghubung Strategis Pasca Gempa Palu

Ma'ruf Amin meminta PUPR)agar mendahulukan pembangunan jalan strategis penghubung antarkabupaten/kota Palu pasca gempa dan tsunami.


Kembalikan Ekosistem Air, BNPB Tanam 5 Ribu Bibit Terumbu Karang di Teluk Palu

30 Oktober 2021

Bibit karang yang telah tumbuh dari Transplantasi Karang di kedalaman 7 Meter di kawasan Konservasi Taka Bonerate, Selayar, Sulsel, 25 Oktober 2014. Transplantasi ini bertujuan untuk pengembangan terumbu karang yang rusak akibat nelayan yang menggunakan bom ikan. TEMPO/Iqbal Lubis
Kembalikan Ekosistem Air, BNPB Tanam 5 Ribu Bibit Terumbu Karang di Teluk Palu

Mengembalikan ekosistem air setelah tsunami Palu beberapa tahun lalu, BNPB dan Universitas Tadulako lakukan penanaman 5 ribu bibit terumbu karang.


Ngabuburit di Bekas Lokasi Tsunami Palu, Ada Pemandangan 5 Dimensi

16 April 2021

Warga menunggu datangnya waktu berbuka puasa (ngabuburit) di sekitar Masjid Terapung Arkam Babu Rahman yang rusak akibat diterjang tsunami di Pantai Teluk Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (13/4/2021). Pantai Teluk Palu menjadi salah satu tempat ngabuburit masyarakat setempat di bulan Ramadhan sembari menikmati pemandangan sore. ANTARA/Mohamad Hamzah/foc.
Ngabuburit di Bekas Lokasi Tsunami Palu, Ada Pemandangan 5 Dimensi

Para pengunjung sengaja datang ke pesisir Teluk Palu untuk ngabuburit.


Tahun Baru 2020, Warga Palu Zikir Akbar di Lokasi Eks Tsunami

1 Januari 2020

Sejumlah umat Islam berdoa saat mengikuti dzikir akbar menjelang pergantian tahun di Lapangan Nunu, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 31 Desember 2019. Pemerintah Kota Palu secara tegas melarang warga pesta pora saat Tahun Baru 2020 untuk menjaga perasaan korban gempa, tsunami, dan likuefaksi. ANTARA/Basri Marzuki
Tahun Baru 2020, Warga Palu Zikir Akbar di Lokasi Eks Tsunami

Ribuan warga melantunkan solawat dan zikir di kawasan eks tsunami, Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, saat malam Tahun Baru 2020.


Jokowi: Lebaran 2020, Hunian Tetap untuk Korban Gempa Palu Siap

30 Oktober 2019

Sejumlah warga melaksanakan zikir bersama mengenang bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi di depan Masjid Arqam Baburrahman yang amblas ke laut di  Pantai Kampung Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, 28 September 2019. Bencana yang terjadi Jumat, 28 September 2018 itu menelan korban lebih dari 4.780 jiwa dan merusakkan lebih dari 110 ribu rumah. ANTARA
Jokowi: Lebaran 2020, Hunian Tetap untuk Korban Gempa Palu Siap

Presiden Jokowi menjanjikan 1.500 unit hunian tetap untuk pengungsi bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah rampung sebelum


Jokowi: Hunian Korban Gempa Palu Agar Segera Dirampungkan

29 Oktober 2019

Presiden Jokowi (kanan) berdiskusi dengan Menko Polhukam Wiranto (kiri), Kepala BIN Budi Gunawan (kedua kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) ketika mengunjungi lokasi yang rusak akibat gempa di kawasan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 3 Oktober 2018. Lumpur hitam setinggi lima meter memorak-porandakan bangunan di bagian barat dari rumah sakit bersalin, menutup semua akses rumah-rumah warga. ANTARA/Puspa Perwitasari
Jokowi: Hunian Korban Gempa Palu Agar Segera Dirampungkan

Jokowi mengharapkan proses pembangunan hunian tetap untuk korban bencana gempa, tsunami dan likuifaksi Kota Palu, Sulawesi Tengah segera dirampungkan


Ini Alasan Tugu 1 Tahun Tsunami Palu Berwujud Sepeda Motor

23 September 2019

Tugu Tragedi 28 September 2018 dibangun secara swadaya oleh korban bencana di ruas Jalan Trans Sulawesi di Kelurahan Mamboro, Kota Palu. (ANTARA/Muhammad Arsyandi)
Ini Alasan Tugu 1 Tahun Tsunami Palu Berwujud Sepeda Motor

Sejumlah korban gempa, tsunami, dan likuefaksi di Palu pada 28 September 2018 mendirikan tugu peringatan bencana itu di Kota Palu.


Widjo Kongko Kritik Riset Peneliti Asing Tentang Tsunami Palu

20 September 2019

Warga berdoa di tempat hilangnya anggota keluarga mereka di bekas anjungan yang hancur akibat bencana gempa dan tsunami di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 11 Agustus 2019.  ANTARA/Mohamad Hamzah
Widjo Kongko Kritik Riset Peneliti Asing Tentang Tsunami Palu

Pakar tsunami Indonesia Widjo Kongko mengkritik hasil riset peneliti asing yang menyebutkan bahwa tsunami Palu disebabkan pergerakan dasar laut


Ini Kata Pakar atas Hasil Kajian Peneliti Asing soal Tsunami Palu

20 September 2019

Warga berjalan disekitar lokasi bekas pemukiman mereka yang hancur akibat bencana gempa dan likuefaksi di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 11 Agustus 2019. Usai melaksanakan salat Idul Adha, umat muslim korban bencana mendatangi lokasi permukiman penduduk yang hancur akibat gempa dan likuefaksi. ANTARA/Mohamad Hamzah
Ini Kata Pakar atas Hasil Kajian Peneliti Asing soal Tsunami Palu

Pakar Indonesia Widjo Kongko menanggapi hasil riset peneliti Jerman yang mengatakan tsunami Palu karena ada pergerakan dasar laut.