TEMPO.CO, Jakarta - Tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada petang, 28 September 2018 adalah yang keempat yang mengguncang Indonesia dalam 14 tahun terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan titik pusat gempa berada di 27 kilometer arah timur laut Donggala pada kedalaman 10 kilometer. Gelombang tsunami menghantam daratan dengan ketinggian sekitar 1,5 meter.
Tsunami Palu ini telah mengakibatkan setidaknya 420 orang meninggal dunia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan, angka itu baru rekapitulasi korban di Kota Palu per Sabtu malam, 29 September 2018. Belum ada rekapitulasi laporan jumlah korban di Donggala dan Sigi lantaran keterbatasan akses dan jaringan komunikasi. "Jumlah korban diperkirakan terus bertambah karena evakuasi masih berlangsung," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Baca: BNPB: Sebagian Besar Korban Tewas Akibat Tsunami Palu
Tiga tsunami lainnya sebelumnya pernah mengguncang Aceh, Pangandaran, Jawa Barat; dan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Berikut tsunami dan dampaknya pada daerah-daerah itu:
1. Tsunami Aceh
Perserikatan Bangsa Bangsa menyatakan tsunami Aceh pada Ahad pagi, 26 Desember 2004 sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi. Gempa berkekuatan 9,3 skala Richter terjadi di 25 kilometer barat daya dari lepas pantai Sumatera. Beberapa jam setelahnya, gelombang menghempas pantai dan menghancurkan seluruh daratan Aceh. Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS menyebut gempa Aceh ini memiliki kekuatan setara dengan 23 ribu bom atom Hiroshima.
Pemerintah menyatakan jumlah korban meninggal di Aceh saja mencapai 170 ribu orang. Gelombang tsunami juga menghantam belasan negara lainnya dan menyebabkan korban jiwa, di antaranya Sri Lanka, India, Thailand, Malaysia, Maladewa, dan Afrika. Total korban jiwa dari seluruh negara yang terdampak diperkirakan sebanyak 220 ribu orang.
Baca: Tsunami Palu, BNPB Temukan Banyak Korban di Pantai
Bencana ini menjadi alarm nasional rendahnya sistem mitigasi bencana dan peringatan dini tsunami di Indonesia. Akibatnya, korban jiwa berjatuhan kendati ada jeda waktu beberapa jam dari terjadinya gempa hingga datangnya gelombang.
2. Tsunami Pangandaran, Jawa Barat
Tsunami yang mengguncang pesisir selatan Jawa Barat ini terjadi pada Pada Senin, 17 Juli 2006, pukul 15.19, dua tahun setelah Aceh. Bedanya, tsunami Pangandaran bak tamu yang datang tanpa salam. Masyarakat tak merasakan gempa kuat yang bisa menjadi pertanda datangnya tsunami. Tsunami juga datang bertepatan dengan air surut, berbeda dengan tsunami Aceh yang datang setelah air surut.
Gempa bersamaan dengan tsunami Pangandaran berkekuatan magnitudo 7,7 terjadi di 150 kilometer arah selatan dari Pamengpeuk pada kedalaman 30 kilometer. Para peneliti saat itu mengatakan gempa dengan kekuatan itu termasuk moderat dan biasanya tidak menimbulkan tsunami dengan ketinggian lebih dari 5 meter.
Namun, faktanya gelombang tsunami Pangandaran mencapai ketinggian hingga 21 meter. Tsunami ini menyebabkan 668 orang meninggal dunia, 65 korban hilang, dan 9.299 korban luka. Sejumlah daerah yang terdampak ialah daerah-daerah yang terletak di pesisir selatan Garut, Tasikmalaya, Cianjur, dan Sukabumi.
Simak: Mendagri Minta Pemda Belikan Kebutuhan ...
3. Tsunami Mentawai
Tsunami Mentawai terjadi Senin, 25 Oktober 2010, selang enam tahun setelah tsunami Aceh. Sebelum tsunami terjadi, gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang sebagian besar kawasan Sumatera Barat hingga Bengkulu.
Mirip tsunami Pangandaran, masyarakat Mentawai juga tak terlalu merasakan guncangan gempa. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sempat merilis peringatan dini tsunami melalui stasiun televisi swasta nasional, 13 menit setelah gempa terjadi. Tsunami tiba justru setelah peringatan itu diakhiri.
Dengan ketinggian gelombang mencapai 12 meter ketika itu, tsunami Mentawai ini mengakibatkan sekitar 457 orang meninggal dunia dan ratusan korban luka.