TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak masyarakat mendoakan korban gempa Donggala dan tsunami Palu. Menggunakan atasan putih, Joko Widodo didampingi sejumlah pejabat di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono sampai di lokasi tepat pukul 09.00 WIB.
Baca: Pasca Tsunami Palu, Penduduk Jarah Minimarket
Tidak langsung menaiki panggung, sebelum mengikuti acara Jokowi terlebih dahulu menyalami sejumlah peserta doa bersama yang menggunakan atribut kampanye Capres dan Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. "Saya meminta acara jalan sehat dibatalkan, Saya mengajak berdoa bersama agar saudara-saudara yang terkena musibah di Palu dan Donggala diberikan kekuatan dan kesabaran," kata Jokowi di Stadion Sriwedari, Ahad, 30 September 2018.
Ia mengatakan setelah acara tersebut akan terbang ke Palu untuk melihat kondisi pasca tsunami. Pantauan di lapangan, ribuan orang yang mengikuti kegiatan doa bersama membubarkan diri sekitar pukul 09.25 WIB dengan tertib.
Per Sabtu malam, 29 September 2018, Kepala BNPB Wilem Rampangilei melaporkan jumlah korban meninggal mencapai 420 orang. Angka tersebut baru korban tewas di Palu, belum termasuk Kabupaten Donggala dan Sigi. Donggala dan Sigi terdampak signifikan, tetapi belum ada laporan ihwal korban dan tingkat kerusakan lantaran sulitnya komunikasi.
BNPB pun memperkirakan ada sekitar 10.000 pengungsi yang tersebar di 50-an titik di Kota Palu. "Mereka akan diberi bantuan tempat berlindung, makanan, dan obat-obatan bagi yang sakit," kata Wilem di halaman rumah dinas Gubernur Sulawesi Tengah, Sabtu malam.
Simak juga: BNPB: Sebagian Besar Korban Tewas Akibat Tsunami Palu
Data per Sabtu siang yang dirilis BNPB mencatat sebanyak 540 orang mengalami luka berat akibat gempa dan tsunami Palu. Para korban dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Palu. Data korban meninggal dan luka ini diperkirakan terus bertambah mengingat pencarian masih terus berlangsung.