Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alissa Wahid Mengklarifikasi Isu Perpecahan Gusdurian

image-gnews
Istri mendiang Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid  (tengah) bersama anak-anaknya dari kiri, Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh, Anita Hayatunnufus dan Innayah Wulandari berfoto bersama dalam peresmian rumah pergerakan Gus Dur di Taman Amir Hamzah, Pegangsaan, Jakarta, 24 Januari 2016. Dalam peresmian ini juga digelar
Istri mendiang Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid (tengah) bersama anak-anaknya dari kiri, Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh, Anita Hayatunnufus dan Innayah Wulandari berfoto bersama dalam peresmian rumah pergerakan Gus Dur di Taman Amir Hamzah, Pegangsaan, Jakarta, 24 Januari 2016. Dalam peresmian ini juga digelar "Gus Dur Award 2015." TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Koordinator nasional jaringan  Gusdurian Alissa Qotrunnada Munawaroh alias Alissa Wahid meminta masyarakat tak mempelintir sikap politik yang dideklarasikan adiknya, Yenny Wahid, untuk mendukung pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'aruf Amin, berdampak terhadap perpecahan keluarga.

"Pemelintiran bahwa penegasan sikap Jaringan Gusdurian Indonesia menunjukkan perpecahan dalam keluarga Gus Dur adalah salah kaprah," kata Alissa dalam rilisnya kepada wartawan, Sabtu, 29 September 2018.

Baca: Yenny Wahid dan Gusdurian Resmi Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin

Alissa menuturkan semua anggota Gusdurian memiliki sikap yang sama, yakni merawat kemaslahatan bangsa meskipun strateginya berbeda-beda. Perbedaan strategi itu termasuk dalam menyatakan dukungan politik.

Alissa merasa perlu mengklarifikasi isu perpecahan keluarga  Gus Dur setelah Yenny menyatakan bahwa kelompok loyal pengikut pemikiran Abdurrahman Wahid itu resmi mendukung Jokowi-Ma'aruf. Sedangkan tak lama kemudian Alissa mencuitkan penegasannya tentang kelompok Gusdurian yang tak terlibat politik praktis.

Dalam keterangan persnya Alissa berujar bahwa menjelang pilpres 2019 jaringan Gusdurian Indonesia tetap teguh untuk tidak terlibat dalam politik elektoral. Sikap ini berlaku untuk anggota jaringan tersebut baik di level kabupaten maupun nasional.

Simak: Pengamat: Suara Gusdurian Punya Efek Elektoral Signifikan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gusdurian juga tak membatasi hak politik anggotanya. Semua dukungan akan datang secara ikhlas demi menjaga garis perjuangan dan kredibilitas kelompok. Bila ingin menunjukkan sikap politik praktis, anggota Gusdurian diperkenankan terlibat dalam kontes, namun tidak melalui kelompok yang dianggap Alissa netral ini.

Adanya anggapan Gusdurian berpolitik dikhawatirkan berdampak pada kegiatan sosial jaringan itu. Misalnya, saat memberi bantuan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, muncul anggapan bahwa kelompok pengikut Gus Dur itu sedang mengkampanyekan cakon presiden nomor urut 01.

Lihat: PKS: Dukungan Yenny Wahid Bukan Tolak Ukur Kemenangan Capres

Selanjutnya, Alisaa menjelaskan bahwa jaringannya ini adalah wadah para pengikut pemikiran Gus Dur berkumpul dan bekerja sama. "Gusdurian adalah pengikut Gus Dur yang secara aktif merawat dan melanjutkan warisan perjuangan Gus Dur dalam ruang-ruang pendampingan masyarakat, terutama masyarakat yang dilemahkan atau kaum mustadh’afin," ujarnya.

Saat ini jaringan Gusdurian tersebar di berbagai tempat di Indonesia dan beberapa kota dunia. Jumlah jaringan di tingkat kota tersebar sampai lebih dari 110 kota menurut data terakhir.


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jaringan Gusdurian Ungkap Pelanggaran Pemilu 2024, Minta Jokowi Netral

9 Februari 2024

Tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) Alissa Wahid mengikuti pertemuan dengan Ketua Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari Jakarta, Rabu 31 Januari 2024. Gerakan Nurani Bangsa yang digawangi para tokoh bangsa mendatangi Komisi Pemilihan Umum. Salah satu pembahasannya adalah mengenai netralitas bagi penyelenggara negara pada pemilihan umum (pemilu) 2024. TEMPO/Subekti
Jaringan Gusdurian Ungkap Pelanggaran Pemilu 2024, Minta Jokowi Netral

Jaringan Gusdurian mencatat ada 105 dugaan pelanggaran pemilu selama masa kampanye sampai 8 Februari 2024.


Rekam Jejak Putri-putri Gus Dur: Yenny Wahid, Alissa Wahid, Anita Wahid, Inayah Wahid

30 Oktober 2023

Yenny Wahid saat pembukaan Muktamar ke-III Partai Kebangkitan Bangsa  PKB pro Gus Dur di Surabaya. ANTARA/M Risyal Hidayat
Rekam Jejak Putri-putri Gus Dur: Yenny Wahid, Alissa Wahid, Anita Wahid, Inayah Wahid

Putri-putri Gus Dur memiliki rekam jejak melanjutkan pemikiran ayahandanya. Apa yang dilakukan Yenny Wahid, Alissa Wahid, Anita Wahid, Inayah Wahid?


Alasan Kandidat Capres-Cawapres Berlomba Dulang Suara dari Gusdurian

30 Oktober 2023

Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid mengepalkan tangan saat mengikuti deklarasi dukungan pilpres 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Yenny Wahid bersama kader-kader Gus Dur resmi mendeklarasikan dukungan untuk pasangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/wpa
Alasan Kandidat Capres-Cawapres Berlomba Dulang Suara dari Gusdurian

Dukungan Gusdurian cukup dipertimbangkan dalam setiap Pemilu. Padahal, kelompok ini berdiri bukan untuk berpolitik.


Terbentuknya Jaringan Gusdurian, Merawat Perjuangan dan Pemikiran Gus Dur

30 Oktober 2023

Ilustrasi Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). (Foto Antara)
Terbentuknya Jaringan Gusdurian, Merawat Perjuangan dan Pemikiran Gus Dur

Simpatisan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang disebut Jaringan Gusdurian banyak dipertimbangkan oleh kandidat capres dalam setiap Pemilu


Puluhan Ribu Jemaat Ahmadiyah dan Tokoh Lintas Agama Hadiri Jalsah Salanah 2023 di Inggris

29 Juli 2023

Hazrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan pidato pembukaan Jalsah Salanah 2023 di Inggris, Jumat 28 Juli 2023. TEMPO/Yandhrie Arvia
Puluhan Ribu Jemaat Ahmadiyah dan Tokoh Lintas Agama Hadiri Jalsah Salanah 2023 di Inggris

Sejumlah tokoh dan pemimpin lintas agama dari berbagai negara turut hadir dalam pertemuan tahunan Ahmadiyah yang berlangsung dari 28-30 Juli 2023.


Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

11 Mei 2023

Alissa Wahid. Dok.TEMPO
Hadapi Pilpres 2024, Alissa Wahid Ajak Waspadai Sentimen Sektarian

Alissa Wahid meminta untuk mewaspadai sentimen sektarian pada Pilpres 2024. Dia juga meminta para capres untuk tak mengejar kepentingan politik semata


Sederet Sorotan Publik ke Bea Cukai, Acak-acak Barang Putri Gus Dur sampai Diduga Peras Turis Taiwan

14 April 2023

Sebuah video pendek dari media berita Taiwan CTS yang menyebutkan dugaan pemerasan oleh oknum petugas Bea Cukai di Bandara Ngurah Rai, Bali beredar viral dan banyak disorot oleh warganet di Twitter, Kamis, 13 April 2023. (sumber: Twitter)
Sederet Sorotan Publik ke Bea Cukai, Acak-acak Barang Putri Gus Dur sampai Diduga Peras Turis Taiwan

Bea Cukai banyak mendapat sorotan belakangan ini, antara lain kasus acak-acak barang putri Gus Dur hingga terakhir dugaan peras turis Taiwan.


Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

3 April 2023

Suasana kegiatan hari kedua Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) yang diadakan jaringan Gusdurian Muda Kota Malang di aula Wihara Dharma Mitra Arama pada Minggu sore, 2 April 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Mengisi Ramadan dengan Mendalami Pemikiran dan Keteladanan Gus Dur

Ketua Pelaksana KPG Yajid Fauzi mengatakan, kegiatan KPG merupakan kegiatan kaderisasi yang bertujuan untuk menyebarluaskan khazanah pemikiran Gus DUr


Belajar dari Kasus Koper Alissa Wahid dan Piala Fatimah, Dirjen Bea Cukai: Perbaikan Layanan Terus Dilakukan

1 April 2023

Ilustrasi petugas Bea Cukai memeriksa penumpang di bandara. Dok. Bea Cukai
Belajar dari Kasus Koper Alissa Wahid dan Piala Fatimah, Dirjen Bea Cukai: Perbaikan Layanan Terus Dilakukan

Belajar dari kasus koper Alissa Wahid yang diacak-acak dan piala Fatimah Zahra yang ditagih pajak, Ditjen Bea Cukai terus melakukan perbaikan layanan.


Kader Nahdlatul Ulama Berpeluang Bertarung di Pilpres 2024, Alissa Wahid: Yang Penting Punya Asas Kebangsaan

30 Maret 2023

Alissa Wahid. TEMPO/Nurdiansah
Kader Nahdlatul Ulama Berpeluang Bertarung di Pilpres 2024, Alissa Wahid: Yang Penting Punya Asas Kebangsaan

Alissa Wahid menyatakan bangga karena banyak kader Nahdlatul Ulama yang mendapat dukungan untuk maju pada Pilpres 2024.