TEMPO.CO, Jakarta-Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB masih belum bisa menyentuh kawasan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, daerah yang menjadi pusat gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter.
"Saat ini kami belum bisa menembus ke kawasan Donggala, komunikasi pun masih terputus ke Donggala," ujar Kepala Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat ditemui di kantornya, Sabtu, 29 September 2018.
Baca: BNPB: Tinggi Tsunami di Palu Mencapai 5 Meter
Sutopo mengatakan untuk jalur darat, medan menuju Donggala berupa pegunungan dan berbukit-bukit. Sedangkan untuk jalur udara, di Donggala tidak ada bandara. Menurut Sutopo Donggala merupakan wilayah dengan dampak kerusakan gempa paling besar, karena intesitas gempa di sana mencapai 6-8 MMI.
Namun, kata Sutopo, aparat Tentara Nasional Indonesia, Polri, BNPB dan relawan masih mengupayakan untuk memasuki kawasan Donggala melalui jalur darat. "Tadi dalam perjalanan ada masalah hingga harus menempuh jalur lain untuk menuju Donggala," ujarnya.
Simak: 384 Korban Gempa Donggala Meninggal, BNPB: Masih Bisa Bertambah
Sutopo belum bisa memastikan apakah sudah ada tim yang masuk ke Donggala karena ia belum dapat menghubungi siapa pun. Gempa Donggala berkekuatan 7,7 SR lalu dimutakhirkan menjadi 7,4 SR, mengguncang Donggala pukul 17.02 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.
Menurut data BNPB per Sabtu, 29 September 2018, 348 korban meninggal dunia, 540 luka-luka, sedangkan ratusan orang hilang. Sutopo berujar data tersebut masih bisa bertambah. "Ini baru data sementara," ujarnya.