TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprioritaskan penormalan kembali jaringan komunikasi dan listrik pada hari pertama tanggap darurat bencana gempa Donggala.
Baca juga: Gempa Donggala, BNPB Petakan Wilayah dengan Kerusakan Terparah
"Saat ini komunikasi dan listrik masih lumpuh," ujar Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho saat ditemui di kantornya, Sabtu 29 September 2018.
Sutopo mengatakan komunikasi masih belum tersambung ke kota Palu. Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Donggala.
Hingga saat ini BNPB belum menerima laporan apa pun dari daerah yang menjadi pusat gempa tersebut.
"Dari Donggala kami belum mendapatkan laporan, bagian kondisi dan dampak gempa di sana," ujarnya.
Sutopo menyebutkan lima dari tujuh gardu induk di Sulawesi Tengah belum bisa beroperasi, baru dua yang bisa memasok listrik.
Saat ini, lanjut Sutopo instansi terkait masih berupaya memetakan dan penanganan untuk menormalkan komunikasi dan listrik di Palu.
Baca juga: Gempa Donggala, Akses Telekomunikasi di Pesisir Sulteng Terputus
Menurut Sutopo prioritas ini perlu agar pemetaan penanggulangan bencana di Palu bisa dipercepat jika akses komunikasi sudah lancar.
Termasuk juga kata dia akses transportasi seperti bandara. Menurut Sutopo sore ini Bandara Palu sudah mulai beroperasi. "Sore ini diharapkan sudah bisa beroperasi," ujarnya.
Selain itu, kata Sutopo penanganan korban tetap menjadi prioritas. Sejumlah tim BNPB, TNI, Polri dan relawan sudah membantu korban bencana gempa Donggala.
Gempa Donggala bermagnitudo 7,7 SR lalu dimutakhirkan menjadi 7,4 SR mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa tersebut juga disertai tsunami setinggi 1,5-2 meter.