TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai bantuan disegerakan pengirimannya ke lokasi bencana gempa Donggala, Sulawesi Tengah, pada pagi ini, Sabtu, 29 September 2019. Satu pesawat Hercules milik TNI siap diterbangkan membawa bantuan. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, kiriman bantuan bergantung dari kesiapan Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu.
Baca: Setelah Donggala, Gempa 5,5 SR Guncang Sigi
Menurut Wiranto, bandara ini bisa beroperasi kembali sekitar pukul 10.00 WIB, namun hanya pesawat Hercules yang bisa mendarat. Ini mengingat landasan pacu tinggal ada bagian yang rusak akibat gempa. Dari 2.500 meter landasan pacu yang bisa digunakan sepanjang 2.000 meter. "Yang 500 meter rusak karena gempa," kata Wiranto dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu dini hari, 29 September 2018.
Kondisi tersebut diperparah dengan alat navigasi bandara yang juga rusak, sehingga tidak memungkinkan bagi pesawat apapun untuk mendarat di Palu, Sulawesi Tengah. Karena itu, kata Wiranto, pasukan TNI dan SAR sedang membawa alat navigasi dari Makassar. Mereka diperkirakan tiba di Palu, pada Sabtu pagi ini pukul 07.00 WIB.
"Alat navigasi akan dibawa pada pagi ini. Jadi pukul 10.00 sudah bisa didarati oleh pesawat Hercules," ujar dia. Dengan panjang 2000 meter, kata Wiranto, Bandara Palu sulit didarati pesawat jet berukuran besar seperti Boeing 747 dan sejenisnya. Namun, Wiranto masih menunggu hasil pemeriksaan yang lebih komprehensif pada Sabtu ini.
Keberadaan Bandara Sis Al Jufri menjadi sangat vital karena menjadi sarana konektivitas untuk menerima bala bantuan dari berbagai daerah Indonesia. Pemerintah pusat sudah menyiapkan pesawat Hercules dari TNI yang berisikan bantuan obat-obatan, tenda, makanan pokok, pakaian dan juga tenaga relawan untuk bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Baca: Gempa Donggala dan Palu, Begini Penjelasan Kepala BMKG
Selain bandara, kata Wiranto, sambungan komunikasi ke lokasi bencana di Donggala dan Palu juga terputus. Pemerintah sedang menyiapkan telepon satelit untuk sementara waktu agar memudahkan proses koordinasi penanganan bencana. Oleh karena komunikasi yang masih terputus, kata Wiranto, pemerintah pusat belum bisa memastikan berapa warga yang menjadi korban dari gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Gempa Donggala pada Jumat, 28 September 2018, berkekuatan 7,7 SR. BMKG mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status siaga, dengan tinggi potensi tsunami 0,5 - 3 meter di pantai Donggala bagian barat. Kemudian peringatan dini tsunami dengan status waspada dengan tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat. BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami sejak pukul 18.36 WIB.
Menurut Wiranto, bantuan seperti rumah sakit lapangan, tenda, selimut dan bantuan lainnya sudah disiapkan. Hercules sudah siap mengangkut berbagai bantuan itu. Kementerian Sosial sudah memastikan kebutuhan dasar dan kebutuhan pokok tersebut siap dikirim.
Kementerian Sosial juga telah siaga dengan logistik serta bantuan lain untuk korban gempa di Donggala dan sekitarnya. "Misalnya tenda, selimut, kamar mandi umum, sembako. Semua itu kami siapkan," ujar Menteri Sosial Agus Gumilang Kartasasmita. Hercules menjadi pesawat pertama yang bisa mendarat di Palu setelah gempa.
ANTARA