TEMPO.CO, Probolinggo - Ratusan orang yang sebagian besar emak-emak rela berdesak-desakan di Gedung Paseban Sena, Kota Probolinggo, untuk antre demi bisa berswafoto dengan Sandiaga Salahudin Uno, Jumat pagi, 28 September 2018. Sandiaga yang merupakan calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto datang ke Kota Probolinggo dalam rangka konsolidasi Partai Amanat Nasional (PAN) untuk pemenangan Pemilihan Presiden dan Pemilu Legislatif 2019.
Baca: PKS Coba Raup Efek Ekor Jas dari Sandiaga
Berawal ketika ratusan orang saling berebut untuk berswafoto dengan Sandiaga saat sesi foto usai rapat konsolidasi. Upaya saling berebut dan berdesak-desakan tersebut membuat situasi susah dikendalikan hingga akhirnya membuat Sandiaga Uno harus mengintruksikan emak-emak untuk antre. Akhirnya, ratusan orang ini antre dengan membentuk barisan sehingga satu persatu bisa berswafoto dengan Sandi.
"Ayo antre biar teratur," kata Sandiaga melalui pengeras suara saat mengintruksikan. Tanpa banyak basa-basi, ratusan orang ini kemudian membentuk barisan. Sandiaga menolak melayani swafoto kepada beberapa orang yang berusaha langsung ke depan. "Hayo sana, antre dulu di belakang," kata Sandiaga.
Baca: Sandiaga Ceramah di Muhammadiyah, Pria Ini Sumbang Rp 500 Ribu
Gogon, salah satu warga Kota Probolinggo yang datang di acara tersebut mengatakan sesi swafoto itu menjadi salah satu sesi yang positif buat Sandiaga Uno buat meraup suara. "Jadi gak perlu dengan uang untuk mengikat massa," katanya. Menurut Gogon, panitia cukup cerdas dengan menyediakan waktu untuk sesi swafoto bersama Sandiaga Uno.
Seperti diberitakan, Sandiaga menghadiri rapat konsolidasi PAN di Kota Probolinggo, Jumat, 28 September 2018. Dalam konsolidasi pemenangan Pilpres dan Pileg 2019 itu, juga hadir Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dan Ketua DPW PAN Jawa Timur, Masfuk. Dalam acara tersebut, Sandiaga sempat mengatakan mengusung dua tema utama perekonomian yakni masalah lapangan kerja serta mahalnya bahan-bahan pokok saat ini.