TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Santri Nasional yang akan digelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa di kawasan Monumen Nasional pada Ahad, 30 September 2018 tidak akan dijadikan ajang kampanye pasangan capres-cawapres, Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
"Peringatan hari Santri tidak menjadi bagian kegiatan relawan ataupun tim kampanye nasional Jokowi - Ma'ruf. Acara ini hanya untuk menunjukan nilai-nilai kesantrian," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKB Jazilul Fawaid di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu, 26 September 2018.
Baca: Dituduh Tak Pro Islam, Jokowi: Yang Menetapkan Hari Santri Siapa?
Jazilul mengatakan seluruh peserta tidak boleh membawa atribut partai politik maupun alat peraga kampanye untuk Jokowi - Ma'ruf dalam rangkaian Hari Santri Nasional yang dimulai dengan jalan sehat sarungan di Monas. "Tidak boleh kan di Car Free Day pakai atribut partai atau kampanye," ujarnya. Ia pun menyebut jika ada peserta yang membawa atribut partai atau alat peraga kampanye, maka panitia akan mencopotnya.
PKB menggelar berbagai kegiatan untuk menyambut Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober. Selain jalan sehat sarungan di Monas, PKB menggelar acara yang sama serentak di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Baca: Resmikan Pesantren Internasional, Jokowi: Jaga Ukhuwah Islamiyah
Selain itu, dalam rangkaian Hari Santri yang bertema Satukan Negeri, PKB akan melakukan kegiatan bersih-bersih nasional, lomba baca kitab kuning, audisi dai santri hingga stand up comedy untuk para santri.
Jazilul mengatakan seluruh kegiatan tersebut akan dimulai 30 September hingga November 2018. "Ada sekitar 1.000 santri yang melakukan kegiatan bersih-bersih," ujarnya.
Baca: Santri Berprestasi Bisa Dapat Beasiswa Kemenag, Ini Syaratnya