TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid memiliki peranan penting jika masuk ke Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga. Menurut Sandiaga, kehadiran putri Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini akan meredam isu-isu sensitif yang berkaitan dengan keberagaman.
Baca: Sandiaga: Yenny Wahid Masukkan 10-12 Nama di Badan Pemenangan
"Keberagaman, ke-bhineka-an tunggal ika, itu diusung dengan harga mati oleh keluarga Gus Dur," kata Sandiaga saat ditemui setelah berolahraga di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat, 21 September 2018.
Selain mengusung bendera multikulturalisme, Yenny dianggap penting mewakili tokoh perempuan. Sandiaga menggambarkan Yenny sebagai sosok yang mandiri dan perempuan hebat, sehingga bisa menjadi lokomotif pembangunan bangsa.
Ketokohannya ini, kata Sandiaga, akan menampung aspirasi kaum ibu, yang disebutnya emak-emak. "Karena kan kami ingin harga-harga stabil, sehingga kaum ibu bisa tertampung aspirasinya," ujarnya.
Kubu Prabowo - Sandiaga memang santer berupaya mengajak Yenny masuk ke tim pemenangannya. Menurut Sandiaga, bila Yenny merapat ke kubunya, ia bakal memberi tempat yang istimewa.
Yenny, kata Sandiaga, dipersilakan memilih posisi di mana pun ia berkenan. Namun ajakan ini tampaknya ditolak oleh Yenny. Dia memutuskan tak tergabung dalam tim sukses mana pun. Pernyataan tersebut dikonfirmasi Yenni kepada Tempo pada Jumat pagi. Ia mengatakan tak akan masuk ke kubu pemenangan, tapi dimungkinkan hanya bakal menunjukkan dukungan.
Baca juga: Yenny Wahid Belum Putuskan Gabung Timses Prabowo atau Jokowi
Sandiaga menghargai keputusan pentolan aktivis perempuan tersebut. Meski telah memutuskan tak masuk timses, Sandiaga mengaku tak putus komunikasi dengan Yenny. Bahkan, kata dia, Yenny telah menitipkan 10-12 nama perwakilan kiai, perempuan, dan milenial ke tim pemenangan Prabowo - Sandiaga.