Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

GAM dan Warga Rayakan Milad GAM

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Para anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Masyarakat Aceh memperingati Hari Ulang Tahun (Milad) GAM ke–31 dengan kenduri dan doa bersama. Acara diadakan di desa-desa dan tempat-tempat bersejarah.Di Aceh Besar, peringatan dipusatkan pada makam Tgk Chik Di Tiro, Desa Mureu, Kecamatan Indrapuri, Selasa (4/12). Warga dan mantan kombatan di lapangan berbaur menyiapkan kenduri dan menyantuni anak yatim. Acara sudah dimulai sejak pukul 09.00 WIB.“Kami hanya menggelar doa bersama dan santunan kepada anak yatim,” kata Tgk Saifuddin Bin Yahya, Wakil Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA), Aceh Besar. Menurutnya, tamu yang diundang dari seluruh jajaran GAM dan pemerintahan Aceh. Nur Djuli, Ketua badan Reintegrasi Aceh (BRA) tampak hadir mengikuti acara tersebut.Menurut Saifuddin, acara itu digelar untuk mengenang kawan-kawan seperjuangan yang telah mendahului mereka. Perayaan Milad GAM itu tak ada masalah apa-apa, karena hanya sebatas doa bersama dan tidak seperti dulu. “Kita sama-sama menjaga MoU Helsinki dan perdamaian,” sebutnya.Saifuddin mengatakan anak yatim yang disantuni pada perayaan Milad GAM di Makam Chik di Tiro itu mencapai 400 orang. Warga yang hadir beserta undangan mencapai seribuan orang.Yusri, 30 tahun, mantan gerilyawan menyebutkan rasa bersyukurnya bisa memperingati milad dengan sederhana. “Karena dalam damai ini, kita bisa leluasa,” sebutnya.Menurutnya, mereka telah diinstruksikan oleh Panglima KPA untuk merayakan dengan sederhana dan jangan menaikkan bendera GAM. “Kita hanya memohon doa kepada kawan-kawan yang telah mendahului kita,” sebutnya.Muzakkir Manaf, Ketua KPA, sehari sebelumnya telah mengimbau agar para anggota GAM dan mantan gerilyawan untuk tidak menaikkan bendera bulan bintang dan atribut GAM lainnya. Hal itu, menurutnya, untuk menjaga agar jangan ada kesalahpahaman dari hal-hal yang dianggap menganggu perdamaian. Perayaan milad diharapkan bisa berlangsung sederhana.Peringatan Milad GAM dengan doa bersama juga dilaksanakan di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Besar lainnya, seperti di Cot Keueng, Lhok Nga dan Lambaro Neujid, Peukan Bada.Milad GAM adalah hari kelahiran GAM yang dideklarasikan 4 Desember 1976 di sebuah lokasi kampung Tiro, Kabupaten Pidie. Sebelum damai 15 Agustus 2005 lalu, Milad GAM selalu diperingati dengan upacara bendera yang dilaksanakan GAM di hutan-hutan. Pascadamai, perayaan tidak lagi memakai simbol-simbol gerakan, tapi hanya dikenang dengan doa bersama warga dan kenduri.Adi Warsidi/Maimun Saleh
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

LPSK Dalami Tragedi Jambu Keupok Saat DOM di Aceh  

20 Agustus 2016

Sejarah pembuatan Anoa tidak terlepas pada kebutuhan TNI saat operasi militer di Aceh, 2003. Pindad merespon kebutuhan tersebut dengan membuat  kendaraan angkut personel ringan APR-1V yang berbasis truk. Dadang Tri/Bloomberg via Getty Images
LPSK Dalami Tragedi Jambu Keupok Saat DOM di Aceh  

LPSK memeriksa 12 orang korban pelanggaran HAM berat saat operasi DOM di Desa Jambu Keupok, Aceh Selatan.


Peringatan Darurat Militer Aceh, Aktivis Ingatkan Kasus HAM  

20 Mei 2016

Anggota penjinak bom Brimob Polda Aceh mengangkut bom rakitan sisa konflik sebelum diledakan di Desa Cot  Bayu, Kecamatan Cot Glee, Aceh Besar, Provinsi Aceh, Sabtu (2/10). ANTARA/Ampelsa
Peringatan Darurat Militer Aceh, Aktivis Ingatkan Kasus HAM  

Darurat Militer Aceh pada 2003 masih menyisakan dampak dan pelanggaran kasus HAM yang belum tuntas hingga sekarang.


Soal Qanun Bendera, DPR Aceh Bentuk Pansus  

12 Oktober 2015

Pawai bendera bulan bintang di Banda Aceh, Senin (1/4). Masyarakat menilai bendera Gerakan Aceh Merdeka dulunya, telah menjadi bendera Provinsi Aceh, setelah Dewan Perwakilan Rakyat Aceh mengesahkan Qanun Bendera dan Lambang Aceh. TEMPO/Adi Warsidi
Soal Qanun Bendera, DPR Aceh Bentuk Pansus  

Pansus akan bertemu Presiden membahas bendera Aceh.


Polemik Bendera Aceh, Presiden Jokowi Diminta Turun Tangan

24 Agustus 2015

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, resmikan pengerjaan bendungan Krueng Keureuto Aceh Utara, Aceh, 9 Maret 2015. Waduk raksasa seluas 994 hektare yang menelan biaya APBN sebesar Rp 1,7 triliun itu mampu menampung 215 juta kubik air, dan siap dikerjakan dalam 4 tahun. ANTARA/Rahmad
Polemik Bendera Aceh, Presiden Jokowi Diminta Turun Tangan

Anggota Dewan Aceh menilai Presiden perlu turun tangan agar polemik antara Aceh dan Jakarta itu segera selesai.


DPR Aceh: Pengibaran Bulan Bintang Hal Wajar  

16 Agustus 2015

Anggota DPRK mengibarkan bendera Bulan Bintang berdampingan dengan bendera Merah Putih di halaman Masjid Agung Islamic Centre Lhokseumawe, Aceh, 15 Agustus 2015. Pengibaran bendera yang dilakukan oleh anggota dari Partai Aceh itu dalam rangka memperingati 10 Tahun Perdamaian di Aceh. ANTARA/Rahmad
DPR Aceh: Pengibaran Bulan Bintang Hal Wajar  

Pengibaran bendera bulan bintang sesuai keinginan warga Aceh yang minta agar pemerintah memberlakukan Qanun Nomor 3 Tahun 2013.


Jelang HUT RI, Anggota DPR Aceh Kibarkan Bendera Aceh

15 Agustus 2015

Pawai bendera bulan bintang di Banda Aceh, Senin (1/4). Masyarakat menilai bendera Gerakan Aceh Merdeka dulunya, telah menjadi bendera Provinsi Aceh, setelah Dewan Perwakilan Rakyat Aceh mengesahkan Qanun Bendera dan Lambang Aceh. TEMPO/Adi Warsidi
Jelang HUT RI, Anggota DPR Aceh Kibarkan Bendera Aceh

Pengibaran bendera Aceh itu dilangsungkan dalam sebuah upacara di Lhokseumawe.


Kibarkan Bendera GAM, Aksi Mahasiswa Dibubarkan Polisi

15 Agustus 2015

Sejumlah warga yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat Rakyat Aceh (ORMAS RAYA) mengelar pengibaran bendera raksasa di menara Telkom Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, 15 Agustus 2015. Bendera Raksasa yang ukuran 27 x 15 meter dikibarkan dalam rangka menyambut 10 Tahun Perdamaian Aceh dan HUT Kemerdekaan RI ke-70. ANTARA/Syifa Yulinnas
Kibarkan Bendera GAM, Aksi Mahasiswa Dibubarkan Polisi

Polisi menghentikan aksi mahasiswa setelah melepaskan tembakan peringatan ke atas.


Peringati 10 Tahun Damai, Warga Aceh Gelar Doa Bersama

15 Agustus 2015

Seorang pengunjung memperhatikan sebuah foto di ruang memorial Dinas Kesbang Linmas Aceh. Ruang memorial itu disiapkan menyambut peringatan 10 tahun perdamaian Aceh, 8 Agustus 2015. TEMPO/Adi Warsidi
Peringati 10 Tahun Damai, Warga Aceh Gelar Doa Bersama

Peringatan sepuluh tahun perdamaian di Aceh tidak semeriah tahun sebelumnya.


7 Bendera GAM Berkibar, Apa Kata Sutiyoso?  

30 Juli 2015

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri) bersama Kepala BIN Sutiyoso usai memberikan keterangan pers terkait insiden Tolikara, Papua di Istana Negara, Jakarta, 22 Juli 2015. Sutiyoso menjelaskan insiden Tolikara disinyalir sebagi usaha untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo. TEMPO/Subekti.
7 Bendera GAM Berkibar, Apa Kata Sutiyoso?  

Belum ada kesepakatan perubahan terhadap qanun bendera dan lambang Aceh antara pemerintah Aceh dan pemerintah pusat.


Polemik Bendera Aceh, Gubernur Zaini: Tunggu Tanggal Mainnya

6 Mei 2015

Pawai bendera bulan bintang di Banda Aceh, Senin (1/4). Masyarakat menilai bendera Gerakan Aceh Merdeka dulunya, telah menjadi bendera Provinsi Aceh, setelah Dewan Perwakilan Rakyat Aceh mengesahkan Qanun Bendera dan Lambang Aceh. TEMPO/Adi Warsidi
Polemik Bendera Aceh, Gubernur Zaini: Tunggu Tanggal Mainnya

Menurut Zaini tindakan menaikkan bendera bulan bintang bukan hal yang harus diputuskan begitu mendadak.