TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sudah menyiapkan pembatas jalan bersilinder putar ala Korea Selatan. “Roller Barrier namanya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa di pasang di titik-titik yang dianggap rawan di jalanan Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil setelah memimpin apel peringatan Hari Perhubungan Nasional tingkat provinsi di Gedung Sate, Bandung, Rabu, 19 September 2018.
Baca juga: Soal Gubernur di Pilpres, Sandiaga Uno Minta Maaf ke Ridwan Kamil
Ridwan Kamil mengklaim, pembatas jalan berteknologi silinder itu sebagai penerjemahan arahan Menteri Perhubungan yang dibacakannya dalam apel hari itu agar selalu mengutamakan keselamatan. “Saya membacakan materi pidato dari Menteri Perhubungan, pertama adalah pesan untuk selalu kompak meningkatakn gotong royong dan kebersamaan. Kedua, isu masalah safety itu harga mati, untuk selalu menjadi nilai utama,” kata dia.
Menurut Ridwan Kamil, pemasangan pembatas jalan berteknologi silinder itu salah satunya untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan. “Ini komitmen kami,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah Jawa Barat juga akan mendapat hibah bus dari Kementerian Perhubungan. “Ada hibah dari pusat. Ada 50 bus yang akan kita sebar di daerah yang padat dengan pergerakan transportasi,” kata dia.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, pembatas jalan dengan teknologi silinder putar tersebut bisa dibuat di dalam negeri sehingga tidak perlu jauh-jauh memesan ke Korea Selatan. “Ada di sini. Kita lihat saja, yang penting sudah ada model seperti itu,” kata dia di Bandung, Rabu, 19 September 2018.
Baca juga: Sandiaga Uno Minta Maaf, Ridwan Kamil: Saya Tunggu di Bandung
Dedi mengatakan, anggaran untuk pengadaan Roler Barrier tersebut sudah di usulkan dalam rencana APBD Perubahan 2018 yang siap dibahas bersama DPRD Jawa Barat. Namun, dia tidak merinci nominalnya. “Kita lakukan pergeseran (anggaran). Yang penting secepatnya kita pasang,” kata dia.
Menurut Dedi, lokasi yang bakal dipasang pembatas jalan bersilinder itu di lokasi yang rawan kecelakaan. Salah satunya di Cikidang, Kabupaten Sukabumi di lokasi jalan yang belum lama menelan korban puluhan orang meninggal dunia akibat bus masuk jurang. “Yang jelas di Cikidang kita akan lakukan,” kata dia.