TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat yang baru dilantik, Zulkifliemansyah dan Sitti Rohmi Djalilah, tancap gas untuk mengawal rehabilitasi dan rekonstruksi daerah-daerah yang hancur akibat gempa Lombok yang terjadi berturut-turut pada Juli lalu. Dua hal ini, kata Jokowi, adalah pekerjaan rumah besar yang mesti diselesaikan secepatnya.
Baca: Kena Dampak Gempa Lombok, 10 Ribu Debitur KUR Dapat Insentif
"Ya tadi saya sampaikan ke Pak Gubernur dan Bu Wagub langsung bekerja. Langsung bekerja," kata Jokowi seusai acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 19 September 2018.
Jokowi meminta pemimpin NTB yang baru ini segera memperbaiki rumah-rumah warga dan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas, yang rusak. "Tugas utamanya ke sana dulu," ujarnya.
Baca: Tinggal di Tenda, Ini Ketakutan Perempuan Korban Gempa Lombok
Terkait dana bantuan bagi korban gempa yang belum cair, Jokowi mengatakan proses pencairan sedang berjalan. Menurut dia, di beberapa tahap masih perlu verifikasi ulang. "Kalau belum kan proses di lapangan ada verifikasi, nanti diberikan lagi. Kan prosesnya seperti itu. Ada proses dong, ada prosedurnya," kata dia.
Jokowi sebelumnya sudah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang penanggulangan dan rehabilitasi gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Inpres ini membuat kerja kementerian atau lembaga dan pemerintah provinsi semakin jelas.
Menurut Jokowi, pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten telah bekerja sama untuk menangani efek gempa bumi di Lombok. Saat ini, kata dia, sejumlah kegiatan masih dalam proses pendataan.