TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa sejumlah saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Riau 1 atau PLTU Riau-1 pada Rabu, 19 September 2019. “Salah satunya adalah Mekeng,” ujar juru bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu 19 September 2019.
Baca: KPK Selidiki Peran Sofyan Basir dalam Kasus Suap PLTU Riau-1
Mekeng yang dimaksud Febri adalah Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu wilayah Indonesia Timur Partai Golkar, Melchias Marcus Mekeng. Mekeng kini juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat.
Febri belum mau merinci peran Mekeng dalam perkara yang pertama kali muncul dari operasi tangkap tangan politikus Golkar Eni Maulani Saragih ini. Febri juga enggan menjelaskan Mekeng akan diperiksa untuk siapa.
Baca juga: Pengurus Golkar Kembalikan Uang Dugaan Suap PLTU Riau-1 ke KPK
KPK sejauh ini telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus PLTU Riau-1. Mereka adalah Eni Maulani Saragih, pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo, dan mantan Menteri Sosial Idrus Marham.
KPK menyangka Idrus bersama Eni Saragih menerima hadiah atau janji senilai US$ 1,5 juta dari Kotjo untuk memuluskan penandatangan kerja sama proyek PLTU Riau-1. Idrus diduga berperan mendorong proses penandatanganan power purchase agreement atau jual-beli dalam proyek itu. Idrus juga diduga mengetahui penerimaan uang oleh Eni dari Kotjo pada November-Desember 2017 senilai Rp 4 miliar serta pada Maret dan Juni 2018 sebesar Rp 2,25 miliar.
Baca: Dirut Pertamina Nicke Widyawati Diduga Pernah Bertemu Eni Saragih
Sumber Tempo menyebutkan Mekeng akan diperiksa karena ada pertemuan bersama Johannes Kotjo, Eni, Idrus di salah satu tempat di Jakarta. Mekeng juga disebut-sebut mengawal proyek ini bersama bekas Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Adapun Mekeng menuturkan akan hadir dalam pemeriksaan di KPK. “Patuh sebagai warga negara,” ujarnya. Namun, Mekeng membantah terlibat dalam kasus PLTU Riau-1 ini. “Saya enggak ngerti apa-apa.”
HUSSEIN YUSUF ABRI