TEMPO.CO, Jakarta-Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan temuan daftar pemilih tetap ganda atau DPT ganda terus berkurang. Komisioner KPU Viryan mengatakan setelah 10 hari melakukan pembahasan bersama partai politik dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di tingkat pusat, jumlah data ganda berkurang sampai di angka 1,2 juta.
"Itu data terakhir, tadi malam. Teman-teman parpol yang paling menyuarakan data ganda ini mengapresiasi di angka 1,2 juta," ujar Viryan di kantornya pada Sabtu, 15 September 2018.
Baca: KPU Jelaskan Tiga Penyebab Munculnya DPT Ganda
Menurut Viryan data internal DPT ganda yang didapat KPU bahkan lebih rendah, yakni di bawah satu juta. Oleh karena itu KPU masih menyisir data DPT hingga Sabtu malam ini untuk selanjutnya akan digelar rapat pleno terbuka rekapitulasi DPT hasil perbaikan nasional pada esok hari, Ahad, 16 September 2018. "Data terakhir kami, dari 185 juta pemilih, DPT ganda-nya di bawah 1 persen," ujar Viryan.
Dia mengatakan saat ini KPU pusat masih terus berkoordinasi dengan KPU provinsi untuk melakukan pencermatan bersama terkait perbedaan temuan jumlah data ganda antara KPU dengan partai politik dan Bawaslu. "Karena ada perbedaan pada cara melakukan pengecekan," ujar Viryan.
Simak: Masinton Pasaribu Tuding Klaim DPT Ganda Kubu Prabowo Politis
Bawaslu sebelumnya melaporkan temuan data ganda dari DPT di 285 kabupaten kota. Dari penyisiran itu, ditemukan sebanyak 1.013.067 data ganda. Jumlahnya bertambah signifikan karena sebelumnya hanya 131.363.
Partai pendukung Prabowo SubiantoSubianto-Sandiaga Uno awalnya mengklaim telah menemukan sebanyak 25 juta DPT ganda. Setelah itu disebutkan berkurang menjadi 8,1 juta. Menurut KPU, jumlah DPT ganda tersebut sudah tinggal 1,2 juta setelah dicermati bersama. KPU meyakini, angka tersebut akan terus berkurang sampai di bawah angka 1 juta.