TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membuka lowongan untuk calon pegawai negeri sipil atau CPNS. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jawa Barat Soemarwan Hadisoemarto mengatakan, pemerintah provinsi Jawa Barat mendapat jatah formasi CPNS tahun ini berjumlah 1.085 orang.
Baca juga: Pendaftaran CPNS 2018 Segera Dibuka, Waspadai Penipuan
“Dibukanya Insya Allah tanggal 19 September 2018. Pendaftarannya serentak di seluruh Indonesia,” kata dia di Bandung, Jumat, 14 September 2018.
Soemarwan mengatakan, formasi yang paling banyak dibuka untuk tenaga pendidik. “Jumlahnya 925 orang untuk tenaga kependidikan,” kata dia.
Posisi kedua terbanyak untuk tenaga kesehatan berjumlah 90 orang. “Sangat urgent sekali di tenaga pendidikan dan kesehatan terutama,” kata Soemarwan.
Soemarwan mengatakan, di posisi tenaga kesehatan juga dibuka untuk posisi dokter spesialis. “Posisi dokter spesialis juga dibuka. Kurang lebi dibutuhkan 10 orang. Kita buka diantaranya untuk dokter spesialis gigi, mata dan lain sebagainya. Masing-masing 1 orang dokter spesialis,” kata dia.
Sementara formasi terakhir untuk kategori tenaga teknis dengan jumlah formasi 69 orang. “Ini khusus untuk infrastruktur,” kata dia.
Soemarwan mengatakan, tenaga teknis ini akan mengisi posisi CPNS di sejumlah dinas yang pekerjaannya berhubungan dengan pengembangan infrastruktur. “Diantaranya ada di Bina Marga, Kimrum (Permukiman dan Perumahan), Sumber Daya Air, ESDM (Energi Dan Sumber Daya Mineral) untuk tenaga teknis di situ,” kata dia.
Baca juga: Penerimaan CPNS 2018 Akan Dibuka, Cek Lokasi Tes & Cara Daftarnya
Soemarwan mengatakan, tahun ini provinsi Jawa Barat hanya membuka posisi untuk 1 orang bagi tenaga kontrak. “Satu posisi untuk Tenaga K1, Tenaga Eks Honorer K2 hanya 1 orang itu pun yang telah memenuhi syarat,” kata dia.
Dia meminta masyarakat yang berminat melamar menjadi CPNS di Jawa Barat agar tidak tergiur oleh tawaran orang yang memberi iming-iming jatah lolos. Seluruh tes misalnya, akan dilakukan serentak, dan seluruh pendaftaran dilakukan via online. “Jangan sampai terulang lagi ada yang tertipu seperti kemarin-kemarin,” kata Soemarwan.