TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon wakil presiden, Sandiaga Uno, emoh meributkan dugaan iklan kampanye yang dipasang calon presiden inkumben Joko Widodo di bioskop. "Woles saja, enggak usah terlalu dibesar-besarkan," kata Sandiaga seusai berenang di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat, 14 September 2018.
Baca: Kisah Sandiaga Kecolongan Erick Thohir Jadi Ketua Timses Jokowi
Woles adalah bahasa anak muda yang berarti santai. Menurut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, selama tayangan tersebut tidak melanggar peraturan dan undang-undang, sah-sah saja. Lagi pula, ujar dia, pemerintah memang memiliki slot anggaran untuk mensosialisasikan keberhasilan kinerjanya kepada masyarakat.
Meski tayang di masa mendekati periode kampanye pemilihan presiden (pilpres) 2019, Sandiaga mengimbau masyarakat tak terlampau terprovokasi. Selain itu, ia meminta warganet tidak serius menanggapi isu itu dengan pandangan-pandangan yang negatif.
Kendati ogah menyoalkannya, Sandiaga mengaku paham dengan ketidaknyamanan penonton dengan keberadaan iklan. Orang-orang yang datang di bioskop, ujar Sandiaga, membeli tiket untuk menyaksikan film. Bila fokus mereka terpecah dengan keberadaan iklan, tak salah bila warga merasa sebal.
Sebelum peristiwa ini, Sandiaga mengaku telah meminta timnya untuk tidak memasang iklan di bioskop. Sebab, ia tak mau mengganggu fungsi layar lebar yang menjadi medium masyarakat untuk relaksasi.
Baca: Sandiaga: Pengusaha Milenial Keluhkan Biaya Produksi Melambung
Iklan layanan masyarakat di bioskop memang sebelumnya santer diperbincangkan warganet. Iklan itu menayangkan pembangunan sejumlah bendungan di Tanah Air. Pada akhir tayangan, tertampang kutipan Presiden Joko Widodo dengan diikuti tulisan #MENUJUINDONESIAMAJU.
Iklan ini sempat membikin politikus Partai Gerindra, Fadli Zon, geram. Ia mau pemerintah segera mencopot iklan itu. Sikap Fadli Zon ini tak seragam dengan pikiran calon wakil presiden yang diusungnya, Sandiaga Uno. Sandiaga mengaku pendapat Fadli bukan mewakili koalisi partai, melainkan pernyataan pribadi.
"Tim kami tidak berfokus pada pencopotan iklan," ujar Sandiaga. Melainkan, menjelang masa kampanye, timnya lebih berfokus meminta komisi pemilihan umum (KPU) menyisir DPT, memikirkan strategi perbaikan ekonomi, dan menggaet mitra-mitra koalisi yang solid. "Tiga isu ini yang dikawal. Di luar itu, ya, terhitung pendapat masing-masing," kata dia.