TEMPO.CO, Jakarta - Partai koalisi kubu Prabowo - Sandiaga Uno mematangkan pembahasan soal daftar pemilih tetap (DPT) ganda. Mereka melakukan penyisiran terhadap temuan tersebut.
Baca: KPU Yakin Data Ganda Tak Lebih dari Dua Persen Jumlah DPT
"Hari ini kami mematangkan isu DPT ganda dari hasil penyisiran tim Prabowo-Sandiaga ditambah penemuan Bawaslu," ujar Ketua DPP PAN Yandri Susanto saat ditemui di Jalan Daksa 1 Nomor 10, Jakarta Selatan, pada Kamis, 13 September 2018.
Elite partai kubu koalisi Prabowo-Sandiaga mengapresiasi penyisiran DPT ganda oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebelumnya koalisi Prabowo-Sandiaga melaporkan ada 25 juta DPT ganda. Setelah diusut kembali oleh KPU, jumlah itu meramping menjadi 6,3 juta.
"Sistem kinerja KPU bagus karena melibatkan KPU seluruh Indonesia, termasuk melakukan pengawasan langsung ke kabupaten kota atau provinsi," ujar Yandri. Yandri berujar dalam pembahasan DPT ganda di internal koalisi, hasil kerja KPU akan dipadukan dengan hasil kerja partai koalisi Prabowo-Sandiaga. "Termasuk laporan dari Dirjen Dukcapil juga," katanya.
Baca: Tjahjo Kumolo Tuding KPU Tak Optimal Manfaatkan Data DP4
Yandri berharap, dalam masa kampanye dan pemilihan, tidak ada persoalan-persoalan menyangkut daftar pemilih ganda lagi. Entah yang muncul dari pemilih bermasalah lantaran pindah tempat tinggal, pemilih di bawah umur, maupun pemilih yang telah meninggal.
Selain soal DPT ganda, tim koalisi juga berembug isu-isu terkini. Para elite akan merancang strategi kampanye yang akan mulai pada 26 September. Tim koalisi juga akan menunjuk ketua-ketua tim pemenangan di daerah dari partai yang suaranya paling kuat. "Kalau di pusat Djoko Santoso, mungkin di daerah dari PAN, tergantung komposisinya," ujar Yandri.