TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade tak puas dengan prediksi partai pemenang pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kemarin, 12 September 2018. "Kalau survei yang dilakukan partai kami, jarak Gerindra dengan PDIP itu dekat. Enggak sejauh yang ditulis oleh LSI," ujar Andre saat dihubungi Tempo pada Kamis, 13 September 2018.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Jokowi - Ma'ruf 52,2 Persen
Andre mengatakan hasil survei internal terbaru mereka menunjukkan Gerindra berhasil mendulang suara 20 persen. Sedangkan menurut LSI, Gerindra hanya mampu meraup 13,1 persen dukungan.
Partai Gerindra menempati posisi kedua tertinggi dalam prediksi pemenang. Urutan pertama diduduki Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 24,8 persen.
Andre menyebut survei LSI aneh. Sebab, sebelum LSI dan partainya melakukan survei serupa, ia telah menggalang informasi dari survei lain yang dilakukan media Antara dan Republika. Dari keduanya, Andre mengklaim selisih PDIP dan Gerindra tak terlampau berjarak.
Meski begitu, ia menghormati hasil yang dipaparkan LSI Denny JA. Adapun kinerja partai dikatakan tak terpengaruh oleh angka yang dikeluarkan lembaga-lembaga survei. Bagi Andre, ini malah menjadi ajang bagi kader untuk bekerja lebih maksimal guna memperoleh dukungan dari masyarakat.
Baca juga: Gerindra Berharap Yenny Wahid Gabung ke Kubu Prabowo - Sandiaga
Tak ada strategi lain yang harus dilakukan untuk memenangkan partai Gerindra, ujar Andre, selain menjaga komitmen kadernya untuk tak korupsi. "Jadi kami akan terus bekerja mendekati masyarakat, menawarkan program-program dan menyampaikan kepada mereka, pilihlah partai yang bebas korupsi," katanya.
Andre mengimbau masyarakat tidak mendukung partai yang mengampu banyak koruptor. Apalagi yang memperlemah kinerja KPK. "Jangan dukung yang suka memperlemah KPK seperti PDIP. Masyarakat ini semakin rasional," katanya.