Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dakwah Gus Miftah di Klub Malam Jadi Polemik, Ini Saran MUI

image-gnews
Gus Miftah. facebook.com
Gus Miftah. facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ceramah yang dilakukan KH Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah di sebuah klub malam di Bali menuai polemik. Ini terjadi setelah rekaman video ceramah Gus Miftah beredar di Youtube.

Baca: Pesan MUI untuk Ma'ruf Amin Setelah Nonaktif Jadi Ketua

"Semaksiat apa pun kita di hadapan manusia, kita masih diberkahi oleh dia yang Maha Kuasa," kata Gus Miftah dalam tayangan video tersebut. 

Audiens dakwah pengampu Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Tundan, Yogyakarta, itu adalah tamu klub. Selayaknya pengunjung tempat hiburan malam, mereka yang duduk mendengarkan dakwah Gus Miftah rata-rata berpakaian terbuka.

Metode dakwah ini ramai menimbulkan pro dan kontra. Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional KH Muhyiddin mengatakan ada hal yang salah dari cara dakwah Gus Miftah sehingga disoroti publik.

"Yang salah dari Gus Miftah itu karena dia datang dan melihat langsung aurat-aurat yang terbuka, buah kemaksiatan," kata Muhyiddin saat dihubungi Tempo pada Kamis pagi, 13 September 2018. Muhyiddin berpendapat, cara atau metode untuk dakwah itu ada aturannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Ma'ruf Amin Nonaktif dari Ketua Umum MUI

Aturan yang disampaikan Muhyiddin tersebut lebih-kurang berbunyi seorang muslim sebaiknya menyampaikan ayat-ayat Tuhan sesuai dengan situasi dan kondisinya. Bila kondisi audiensnya adalah nudist, ujar dia, Gus Miftah bisa menggunakan cara lain yang tidak harus mendatangi lokasi. Misalnya dengan video.

Dakwah dengan menggunakan tayangan video untuk tempat-tempat khusus seperti itu, kata Muhyiddin, akan lebih efektif. Sebab, pendakwah tidak menghadapi langsung audiensnya yang berpakaian terbuka.

Muhyiddin juga menyarankan Gus Miftah menggunakan format khusus seperti reklame iklan, rekaman, atau tulisan untuk menggaungkan dakwahnya. "Karena ini udah bukan zaman wali-wali dulu," ujarnya. Selain itu, lebih baik, ujar dia, ulama asal Yogyakarta itu menggaet audiens lain. Misalnya di tepi-tepi pantai seperti di Lombok. "Masih banyak sasaran yang membutuhkan dakwahnya," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

23 jam lalu

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberikan cap hoaks pada sejumlah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) memboikot produk air minum dalam kemasan merek Aqua karena dianggap pro-Israel.


Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

8 hari lalu

Penerjemah bahasa isyarat menyampaikan pesan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengenai hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 setelah hasil rukyat Kemenag di 134 titik di Indonesia menyatakan tidak dapat melihat hilal. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Profesor Asrorun Niam Sholeh mengatakan, bulan sudah nampak dan memungkinkan bisa dilihat atau imkan rukya.


Ria Ricis Turut Bintangi Film Kiblat, Apa Perannya di Film yang Disorot MUI Itu?

15 hari lalu

Ria Ricis/Foto: Instagram/Ria Ricis
Ria Ricis Turut Bintangi Film Kiblat, Apa Perannya di Film yang Disorot MUI Itu?

Selebgram Ria Ricis turut membintangi film Kiblat, yang mendapat sorotan dari publik dan MUI belakangan ini. Apa perannya di film itu?


Ini Rencana Ma'ruf Amin setelah Tak Lagi Menjabat Wakil Presiden

16 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia Quran Hours 2024 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Kegiatan membaca Al-Quran secara bersama-sama itu mengangkat tema Indonesia Bersatu Indonesia Bangkit. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ini Rencana Ma'ruf Amin setelah Tak Lagi Menjabat Wakil Presiden

Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan menyelesaikan masa jabatannya pada 20 Oktober 2024.


Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

18 hari lalu

Film Kiblat. Instagram
Film Indonesia yang Menuai Kontroversi, Terbaru Film Kiblat

Kontroversi publik kerap tertuju pada beberapa film Indonesia. Simak artikel ini untuk mengetahui daftar film tersebut, salah satunya ada film Kiblat!


Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

18 hari lalu

Film Kiblat. Instagram
Film Kiblat Dirujak Publik dan MUI, Rumah Produksi Minta Maaf Janji Ganti Judul dan Poster

Film Kiblat munculkan kontroversi ramai dikritik publik. Rumah produksi meminta maaf dan berjanji mengganti judul dan poster


Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

34 hari lalu

Sumber: PWNUJatim.or.id
Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

Perseteruan Gus Miftah dan Kemenag soal penggunaan pengeras suara selama Ramadan menarik perhatian publik. Bagaimana awal mulanya?


Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

35 hari lalu

Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

Muhadjir mengatakan memang sebaiknya penggunaan pengeras suara masjid diatur sedemikian rupa. Tujuannya supaya tidak ada pihak yang terganggu.


Polemik Surat Edaran Kemenag soal Pengeras Suara Masjid Selama Bulan Ramadan

35 hari lalu

Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Polemik Surat Edaran Kemenag soal Pengeras Suara Masjid Selama Bulan Ramadan

Selama beberapa tahun terakhir, Menag Yaqut menaruh perhatian terhadap penggunaan pengeras suara atau TOA masjid dan musala saat bulan Ramadan.


Iktikaf pada 10 Malam Terakhir Ramadan, Masjid Istiqlal Buka Pendaftaran

35 hari lalu

Suasana Masjid Istiqlal saat bulan Ramadan, di Jakarta, Rabu, 6 April 2022. Masjid Istiqlal menjadi masjid pertama di dunia yang meraih sertifikat Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) sebagai rumah ibadah dengan bangunan ramah lingkungan atau green building yang diberikan oleh lembaga internasional. TEMPO/Subekti
Iktikaf pada 10 Malam Terakhir Ramadan, Masjid Istiqlal Buka Pendaftaran

Pengelola Masjid Istiqlal akan menyeleksi jemaah yang mendaftarkan diri mengikuti iktikaf selama 10 hari terakhir puasa Ramadan secara berturut-turut.