TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menabalkan diri sebagai anggota tim "Avengers" dalam kondisi perekonomian dunia, yang saat ini ia anggap menuju "perang yang tak terbatas" atau infinity war.
Baca juga: 2020, Jokowi Ingin Nilai Perdagangan RI - Vietnam Capai USD 10 M
Mengambil cerita film Avengers: Infinity War, yang di dalamnya ada sosok bernama Thanos mengancam memusnahkan setengah populasi bumi, Jokowi mengatakan ia dan sesama rekan "Avengers" lain siap untuk mencegah hal tersebut terjadi.
"'Thanos' ingin memusnahkan setengah populasi karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas," kata Jokowi saat menyampaikan pidatonya dalam World Economic Forum on ASEAN di National Convention Center, Hanoi, 12 September 2018, seperti dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Yang berbeda dari kisah itu, kata Jokowi, sumber daya manusia (SDM) tidak terbatas. Perkembangan teknologi, misalnya, telah menghasilkan peningkatan efisiensi dan memberikan kemampuan untuk memperbanyak sumber daya dari sebelumnya.
"Penelitian ilmiah membuktikan ekonomi kita sekarang lebih 'ringan' dalam hal berat fisik dan volume fisik. Dalam 12 tahun terakhir, total berat dan volume televisi, kamera, pemutar music, buku, surat kabar, dan majalah telah tergantikan oleh ringannya ponsel (telepon seluler) pintar dan tablet," ucapnya.
Jokowi berujar sudah saatnya peningkatan ekonomi didorong bukan lagi dari sumber daya alam, melainkan SDM yang tidak terbatas. Ia mencontohkan, perhelatan Asian Games dan Asian Para Games, yang berlangsung di Jakarta dan Palembang, menampilkan bakat-bakat luar biasa dari 14 ribu lebih atlet yang bertanding dari 45 negara.
Menurut mantan gubernur DKI Jakarta ini, secara khusus di Indonesia, sumber daya manusia khususnya kaum muda sedang menggerakkan transformasi e-commerce dan ekonomi digital. "Saat ini, Indonesia telah memiliki empat unicorn atau perusahaan start-up dengan nilai miliaran dolar, sama dengan jumlah unicorn di gabungan 28 negara di Uni Eropa," tuturnya.
SDM, kata Jokowi, turut mendorong revolusi industri keempat atau Revolusi Industri 4.0. Ia hakulyakin Indonesia dan ASEAN terdepan dalam Revolusi Industri 4.0.
Jokowi berujar Revolusi Industri 4.0 akan menciptakan banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesetaraan lantaran menonjolkan penurunan biaya produk dan jasa sehingga menyebabkan produk tersebut lebih murah dan terjangkau.
Baca juga: Kunjungi Korsel, Jokowi Teken Perjanjian Investasi Rp 92 Triliun
Namun, untuk menuju ke sana, kata Jokowi, harus mencegah lebih dulu perang dagang untuk menjadi "perang yang tak terbatas". Sosok "Thanos", menurut Presiden, bukanlah seorang individu, tapi sebuah kepercayaan yang salah, bahwa untuk mencapai keberhasilan bagi diri sendiri yang lain harus mengalah.
"'Perang yang tak terbatas' bukan hanya tentang perang dagang, namun tentang kita semua agar kembali belajar pada sejarah. Bahwa dengan kreativitas, energi, kolaborasi dan kemitraan, kita sebagai manusia dapat menikmati 'kelimpahan', dan kita bisa menghasilkan bukan 'perang yang tak terbatas', melainkan 'sumber yang tak terbatas'," kata Jokowi.