Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penolakan Imunisasi MR, Petugas Diusir Hingga Diancam Parang

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Seorang siswa mengintip diberikan imunisasi campak dan rubella (MR) di SD Negeri 61 Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 2 Agustus 2018. ANTARA/Adiwinata Solihin
Seorang siswa mengintip diberikan imunisasi campak dan rubella (MR) di SD Negeri 61 Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 2 Agustus 2018. ANTARA/Adiwinata Solihin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho mengungkapkan bahwa petugas kesehatan yang akan memberikan imunisasi MR (Measle-Rubella) mendapat sejumlah penolakan dan ancaman.

Baca juga: MUI: Vaksin MR Haram, tapi Boleh Digunakan

"Ada yang diancam parang karena orang tua merasa 'saya enggak mau, karena ini haram'. Ini laporan yang masuk ke KSP," kata Yanuar di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu, 12 September 2018.

Yanuar mengatakan, contoh kasus penolakan yang dialami petugas kesehatan terjadi di Puskemas Papoyato Induk, Pohuwatu, Gorontalo. Yanuar mengungkapkan, sebanyak 6 petugas kesehatan yang melakukan imunisasi MR di Desa Torosiaje Kepulauan mendapat ancaman. "Orang tua anak yang diimunisasi membawa parang, mengunci rumah, dan mengancam akan memotong petugas yang melakukan penyuntikan," ujarnya.

Sementara itu, ancaman juga dialami petugas di Posyandu Selalak Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Yanuar menceritakan, ada seorang laki-laki menanyakan dan mengatakan bahwa imunisasi haram karena dari babi.

Laki-laki tersebut datang dengan membawa senjata tajam dan memaksa petugas untuk membuang vaksin MR. "Petugas ketakutan dan akhirnya meninggalkan posyandu untuk kembali ke puskesmas," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peristiwa lain juga terjadi di Puskesmas Tanah Datar, Sumatera Barat. Orang tua mendatangi bidan desa, kepala sekolah dan wali nagari, menyatakan tidak terima anaknya disuntik. Mereka, kata Yanuar, mengancam akan menuntut tenaga kesehatan dan pemerintah, serta meminta bidan desa, kepala sekolah, dan wali nagari menandatangani surat pernyataan minta maaf.

Baca juga:  MUI Sebut Kemenkes Teledor soal Vaksin MR

Akibat dari penolakan tersebut, program imunisasi MR Fase II di luar Pulau Jawa pun terancam gagal. Sebab, cakupan imunisasi baru mencapai 42,98 persen. Adapun pemerintah menargetkan 95 persen dari 32 juta anak di 28 provinsi sudah terimunisasi pada akhir September 2018.

Jika imunisasi MR serentak gagal, Yanuar mengatakan sebanyak 32 juta anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun terancam tak terlindungi dari virus campak dan rubella. Padahal, campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.

Sedangkan dampak Rubella terburuk apabila terjangkit pada ibu hamil. Rubella menyebabkan keguguran atau kecacatan pada janin. Kecacatan tersebut meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian atau keterlambatan perkembangan dan tidak dapat diobati.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

DKI Gencarkan Imunisasi Campak di Permukiman Kumuh dan Padat Penduduk

25 Januari 2023

Petugas medis Peskemas Gebang Raya mendata pelajar sebelum mengikuti imunisasi campak dan rubella kepada pelajar di SDIT Baidhaul Ahkam, Kota Tangerang, Banten, Kamis, 15 Oktober 2020. Program imunisasi kepada pelajar di Kota Tangerang terus berjalan di tengah pandemi COVID-19 guna menjaga kesehatan anak dari serangan penyakit. ANTARA FOTO/Fauzan
DKI Gencarkan Imunisasi Campak di Permukiman Kumuh dan Padat Penduduk

Dinas Kesehatan DKI gencarkan imunisasi campak di permukiman padat penduduk dan kumuh. Penularan bisa lebih cepat dibanding Covid-19.


Penyakit Campak pada Anak: Kenali Gejala dan Pencegahannya

2 Desember 2022

Imunisasi Campak
Penyakit Campak pada Anak: Kenali Gejala dan Pencegahannya

Gejala campak biasanya muncul 7-14 hari setelah tertular.


Kontroversi Vaksin MR, Kenali Manfaat Vaksin dan Bahaya Virusnya.

8 Oktober 2018

Ilustrasi vaksin. shutterstock.com
Kontroversi Vaksin MR, Kenali Manfaat Vaksin dan Bahaya Virusnya.

Kontroversi vaksin MR memanas sepanjang tahun ini. Kenali manfaat vaksin dan bahay virus bila tidak gunakan vaksin MR.


Dokter Jelaskan beda Vaksinasi dan Imunisasi, Termasuk Vaksin MR

7 Oktober 2018

Ilustrasi vaksin. shutterstock.com
Dokter Jelaskan beda Vaksinasi dan Imunisasi, Termasuk Vaksin MR

Berkaitan dengan kontroversi vaksin MR, dokter ungkap imunisasi adalah proses membuat tubuh menjadi imun, salah satu caranya dengan vaksinasi.


Begini Efeknya Jika Banyak yang Tidak Imunisasi Vaksin

25 September 2018

Seorang siswa mengintip diberikan imunisasi campak dan rubella (MR) di SD Negeri 61 Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 2 Agustus 2018. ANTARA/Adiwinata Solihin
Begini Efeknya Jika Banyak yang Tidak Imunisasi Vaksin

Dengan 95 persen orang melakukan imunisasi vaksin, dipastikan penyakit tidak menyebar.


MUI Haramkan Vaksin MR, Ini Kata Ilmuwan dari Berbagai Perspektif

23 September 2018

Seoarang anak mengikuti imunisasi Measles Rubella (MR) di Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 2 Agustus 2018. ANTARA/Adwit B Pramono
MUI Haramkan Vaksin MR, Ini Kata Ilmuwan dari Berbagai Perspektif

Vaksin MR yang diharamkan MUI adalah vaksin yang diimpor dari India melalui Serum Institute of India (SII).


Vaksin MR dan Ancaman Penyakit Bak Kutukan

22 September 2018

Sejumlah pelajar berpose, memperlihatkan lengannya usai mendapatkan Imunisasi Campak di sekolah dasar negeri 03 Karanganyar, Sukoharjo, Jawa Tengah, 3 Agustus 2017. Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan secara serentak melakukan Kampanye dan pemberian imunisasi MR kepada anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun sebagai komitmen global untuk membasmi virus campak rubella yang bisa memicu kecacatan dan kematian pada anak. Tempo/Bram Selo Agung
Vaksin MR dan Ancaman Penyakit Bak Kutukan

Perempuan dari Aceh ini angkat bicara soal dampak jika anak-anak Indonesia tak diberi vaksin MR.


Majelis Ulama Aceh: Vaksin MR Boleh Dipakai dalam Keadaan Darurat

20 September 2018

Seorang siswa mengintip diberikan imunisasi campak dan rubella (MR) di SD Negeri 61 Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 2 Agustus 2018. ANTARA/Adiwinata Solihin
Majelis Ulama Aceh: Vaksin MR Boleh Dipakai dalam Keadaan Darurat

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Muslim Ibrahim menyatakan penggunaan vaksin MR dibolehkan saat dalam kondisi darurat.


Soal Vaksin MR, Abdul Somad: Pilih Babi atau Mati?

14 September 2018

Ustadz Abdul Somad Batubara. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Soal Vaksin MR, Abdul Somad: Pilih Babi atau Mati?

Video Ustad Abdul Somad menjawab pertanyaan mengenai vaksin measles rubella atau vaksin MR tersebar di media sosial.


Menkes Nila Moeloek: Aceh Daerah Terendah Capaian Vaksin MR

14 September 2018

Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek saat berbicara dengan pasien Difteri melalui pengeras suara di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin, 11 Desember 2017. (Dokumentasi Humas Kemenkes)
Menkes Nila Moeloek: Aceh Daerah Terendah Capaian Vaksin MR

Menkes Nila Moeloek mengatakan saat ini Aceh menjadi provinsi paling rendah capaian penggunaan vaksin MR.