TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) Gatot S. Dewa Broto menjelaskan kronologi pengiriman surat permintaan pengembalian barang-barang negara yang dikirimkan kepada Roy Suryo. Menurut Gatot, Kemenpora telah meminta Roy untuk mengembalikan barang-barang tersebut sebanyak empat kali, yaitu pada 2014, 2015, 2016, dan 2018.
Baca juga: SBY Minta Roy Suryo Tuntaskan Polemik Aset Kemenpora dalam 7 Hari
Gatot mengatakan Inspektorat Kemenpora pertama kali mengirim surat kepada Roy Suryo pada akhir 2014. Surat tersebut atas nama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Kemenpora.
"Di akhir 2014 pihak inspektorat sudah mengingatkan dan menengarai ada barang-barang yang belum kembali ke Kemenpora," kata Gatot di gedung Kemenpora, Jakarta, Rabu 12 September 2018.
Gatot melanjutkan Kemenpora kembali mengirimkan surat kepada Roy Suryo pada 2015. Namun, kata Gatot, surat tersebut tidak sampai kepada Roy Suryo.
Berikutnya, ujar Gatot, Kemenpora pada 2016 kembali mengirimkan surat yang ditandatangani oleh Menpora Imam Nahrawi. Setelah surat ini dikirimkan, Gatot mengatakan Roy Suryo mulai mengembalikan barang-barang kepada Kemenpora secara bertahap sebanyak tiga kali.
Baca juga: Roy Suryo Ogah Bicara Aset Kemenpora di HUT Partai Demokrat
"Total nilainya sekitar 500 Juta. Sekarang barang-barangnya ada di Cibubur," ujar Gatot.
Gatot melanjutkan di tahun 2018 pihaknya lagi-lagi harus mengirimkan surat pada Roy Suryo. Surat ini dikirim atas dasar temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang tercantum pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kemenpora.
"Tindak lanjutnya muncul lah surat saya yang 1 Mei itu, yang kemudian saya kirimkan pada beliau tanggal 3 Mei. Kalau Kemenpora bisa menyelesaikan ini, lembar yang terkait dengan masalah Roy Suryo otomatis hilang," tuturnya.