TEMPO.CO, Jakarta - Sikap Partai Demokrat dalam menghadapi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 dinilai pragmatis. Sikap ini menurut
Pengamat politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago hanya akan melahirkan kader-kader yang bersikap pragmatis dan oportunis.
Baca juga: Andi Arief Bicara Seni Tingkat Tinggi untuk Partai Kubu Prabowo
Ia juga mengatakan tiga alasan yang dikemukakan para elite partai dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat sebagai pembelaan atas sikap kadernya semakin menguatkan argumentasi tersebut.
Alasan pertama, kata Pangi, adalah dispensasi yang diberikan DPP Demokrat pada Dewan Pimpinan Daerah partai itu untuk memilih Jokowi karena suatu daerah bukanlah basis Prabowo - Sandiaga.
Menurut Pangi, jika suatu daerah bukanlah basis Prabowo - Sandi atau zona sekunder, maka partai Demokrat dan koalisinya harus bekerja lebih keras dan lebih serius dengan berbagai macam taktik dan strategi jitu untuk membalikkan situasi.
"Bukan malah menyerah pada keadaan," kata Pangi dalam keterangan tertulis, Selasa 11 September 2018.
Alasan kedua, kata Pangi, adalah pertimbangan pemilihan legislatif atau pileg. Pangi menuturkan dari alasan ini terlihat jelas bahwa Demokrat hanya memikirkan dirinya dan mencari selamat sendiri.
Menurut Pangi, justru dengan pileg dan pilpres yang dilakukan secara serentak, momentumnya sangat tepat bagi Demokrat untuk memperkuat basisnya dan mengarahkan dukungan pada pasangan capres-cawapres yang mereka usung bersama partai koalisi. "Bukan justru malah mengarahkan dukungan pada kandidat lain," ujarnya.
Alasan ketiga, tambah Pangi, adalah isu politik identitas. Menurut dia, sikap Demokrat tidaklah sejalan dengan sikap partai koalisi yang secara umum ingin meminimalisir politik identitas. Demokrat, kata ia, dengan sadar atau tidak tetap akan memainkan politik identitas di kantong-kantong suara yang menguntungkan Demokrat secara elektoral. "Jelas ini pragmatisme dan transaksional politik sesaat," tutur Pangi.
Baca juga: Kata Gerindra Soal Politik Dua Kaki Politikus Partai Demokrat
Sebelumnya, Demokrat secara resmi telah mengusung pasangan calon Prabowo - Sandi untuk pilpres 2019. Meski demikian, beberapa kadernya memiliki sikap berbeda dengan keputusan partai dan mendukung pasangan inkumben Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Kader Demokrat yang berbeda sikap hingga saat ini yaitu Ketua Pengurus Demokrat Provinsi Jawa Timur, Soekarwo; Ketua Majelis Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat, Deddy Mizwar; Ketua Pengurus Demokrat Provinsi Papua, Lukas Enembe; dan Ketua Pengurus Demokrat provinsi Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang Zainul Madji.