TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menyebut ada sejumlah tokoh dari partai koalisi Joko Widodo dan Ma'ruf Amin yang bakal merapat menjadi tim pemenangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.
Baca: Politik Dua Kaki Demokrat Dianggap Terkait Karier Politik AHY
"Nanti dalam waktu yang tidak terlalu lama dari kubu sebelah juga ada tokoh-tokoh politik ternama dan Anda semua kenal yang akan beralih mendukung Prabowo - Sandiaga," kata Priyo di Jalan Daksa I Nomor 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 10 September 2018.
Priyo mengklaim, tokoh-tokoh itu akan memiliki peran signifikan bagi Prabowo - Sandiaga. Kendati begitu, dia tak mau merinci nama-nama yang dimaksud. Priyo juga enggan menjawab saat ditanya peran para tokoh itu nantinya.
Sebelumnya, Partai Demokrat memberi dispensasi untuk kader di sejumlah daerah untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf. Padahal, partai berlambang bintang mercy ini ikut mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di pilpres 2019. Wacana ini lantas menuai anggapan bahwa Demokrat bermain dua kaki.
Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean sebelumnya mengatakan, salah satu daerah yang akan dipertimbangkan diberi dispensasi adalah Papua. Sebab, kata dia, hasil koordinasi di Papua menunjukkan ada 92 persen kader ingin berkoalisi dengan Jokowi. Gubernur Papua Lukas Enembe pun sudah mengungkapkan bakal mendukung Jokowi di pilpres 2019.
Menurut Priyo, perbedaan suara kader dan partai merupakan peristiwa biasa yang lumrah terjadi. Dia berpendapat hal ini tak perlu dipandang secara berlebihan. "Enggak usah berdecak kagum dan menepuk dada, itu adalah peristiwa politik yang sangat biasa dan lumrah terjadi," kata dia.
Simak juga: Kader Demokrat Boleh Dukung Jokowi, Ma'ruf Amin: Alhamdulillah
Namun, dia pun berpendapat bahwa etika politik mesti tetap dipertimbangkan dalam hal ini. Para kepala daerah, kata Priyo, dianjurkan untuk fokus membangun wilayahnya saja. Priyo mengklaim anjuran ini juga menjadi salah satu poin yang dibahas dalam rapat para sekretaris jenderal pengusung Prabowo - Sandiaga.