TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kader Partai Demokrat menyanyikan lagu Ojo Podo Nelongso, yang dipopulerkan Koes Plus, dalam perayaan ulang tahun partai ke-17. Ada maksud di balik dinyanyikannya lagu itu oleh para kader.
"Lagu itu soal ekonomi. Jadi ,kalau (kondisi) ekonomi kurang bagus, jangan marah-marah," kata Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan saat ditemui awak media di muka gerbang kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Ahad, 9 September 2018.
Baca: Sandiaga Sampaikan Selamat Ulang Tahun dan Pujian untuk SBY
Hinca juga salah satu yang menyanyikan lagu itu. Ia memegang lirik lagu tersebut, yang dicetak dalam kertas HVS, dan sempat mengajak awak media menyanyi dan melantunkan bait pertama.
Menurut Hinca, syair demi syair tersebut mengandung pesan sosial. Sepenggalannya menggambarkan keadaan zaman yang makin sulit. Namun manusia tak boleh mengeluh terhadapnya. "Urip pancen angel kudune ra usah ngomel," ujarnya.
Salah satu awak media pun sempat bertanya, "Marah-marah sama siapa, Pak?" Hinca lalu menyunggingkan senyum.
Baca: HUT ke-17, Partai Demokrat Singgung Pengalaman SBY Atasi Krisis
Hinca mengaitkan lagu itu dengan kurs dolar yang belakangan merambat naik dan rupiah yang kian jeblok. Nilai tukar jual rupiah memang sempat tembus Rp 15 ribu pada Rabu, 5 September 2018. "Kalau dolar agak tinggi dikit, ya, diem-diem ajalah," ucapnya berseloroh.
Menurut Hinca, lagu itu sempat dinyanyikan bersama semua kader yang berkumpul dalam perayaan hari jadi ke-17 Demokrat di rumah SBY. Ada hiburan musik live atau organ tunggal yang disediakan.
Lagu demi lagu dibawakan sebagai hiburan untuk melepas beban pikiran sekaligus wujud ucapan syukur. Di samping bernyanyi-nyanyi, acara ulang tahun Demokrat diisi dengan potong tumpeng dan diskusi kecil-kecilan tentang partai.
Baca: Demokrat Cari Formula Agar Tak Dianggap Dua Kaki di Pilpres 2019
Hinca juga menyebut para tamu yang hadir turut mengucapkan selamat ulang tahun kepada SBY. Hari ini, ia bertambah usia ke-69. Para tamu yang hadir antara lain Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan Ee Mangindaan, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Agus Hermanto. Adapula Wakil Ketua Umum Roy Suryo, Wakil Sekretaris Jenderal Andi Arief, dan politikus Partai Demokrat, Dede Yusuf Macan Effendi. Tampak Rahmini Rachman Uno di tengah deretan tamu. Mien Uno mengatakan tak ada diskusi politik sama sekali selama acara. "Hanya silaturahmi Bapak (SBY), Ibu (Ani), dan keluarga. Enggak ada pembahasan politik di dalam," tuturnya.