TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin berkunjung ke Malaysia pada Sabtu, 8 September 2018. Lewat keterangan tertulis yang dikirim oleh tim pemenangan, Ma'ruf Amin mengatakan kunjungannya tersebut merupakan lawatan balasan karena Perdana Menteri Mahathir Mohamad juga menjadikan Indonesia negara pertama yang ia kunjungi setelah dilantik.
Baca: Ma'ruf Amin Ingin Kunjungi Semua Ormas Lintas Agama
"Jadi, saya juga melakukan hal yang sama. Diharapkan bahwa silaturahmi ini merupakan langkah awal yang semakin menguatkan persaudaraan Malaysia dan Indonesia ke depan," kata Ma'ruf lewat keterangannya pada Sabtu, 8 September 2018.
Alasan kedua, ujar Ma'ruf, Indonesia dan Malaysia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Apalagi banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia. Menurut Ma'ruf, hubungan dua negara ini tidak hanya karena dekat secara wilayah. Namun, ada ikatan spiritual dan kultural
Di lain sisi, kata Ma'ruf, Mahathir adalah inspirasi terkuat yang mengokohkan langkah politik dirinya untuk berlaga dalam pemilihan presiden 2019. Dalam berbagai kesempatan, Ketua MUI non aktif itu kerap mengatakan bahwa ia merasa masih muda gara-gara Perdana Menteri Malaysia itu. "Gara-gara Mahathir Mohammad, saya ini terus menjadi muda," kata Ma’ruf di acara Partai NasDem, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Ahad, 2 September 2018.
Baca juga: Jadi Cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin Minta Dukungan Jamaah Az-Zikra
Dalam pertemuan itu, Ma'ruf Amin dan Mahatir juga membicarakan soal Nahdlatul Ulama cabang Malaysia. Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu berharap, di bawah kepemimpinan Mahathir, NU di Malaysia tumbuh dan berkembang semakin dinamis serta terjalin hubungan kemitraan yang baik dengan Pemerintah Malaysia.