TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Arsul Sani mengatakan bahwa kubunya harus hati-hati berbicara ihwal dukungan mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau Pakde Karwo kepada pasangan Jokowi -Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019 mendatang.
Baca juga: Soekarwo Sebut Pilkada Jawa Timur Dipantau KPU Negara Lain
"Kami harus hati-hati. Supaya nanti tidak diteriaki lagi oleh Mas Roy Suryo membajak tokoh partai lain," ujar Arsul di bilangan Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 8 September 2018.
Menurut Arsul, peluang Soekarwo merapat ke kubunya masih dalam proses pembicaraan. "Kami yakin Pakde Karwo secara pribadi mendukung Pak Jokowi. Tapi karena posisi beliau sebagai tokoh partai demokrat, kita harus menunggu pembicaraannya dengan internal partai," ujar Arsul.
Sebelumnya, beberapa kader Demokrat memang berang kepada kubu Jokowi akibat banyak kadernya yang melabuhkan dukungan kepada Jokowi di pemilihan presiden 2019. Selain Roy Suryo, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief juga menyebut kubu Jokowi membajak kader Demokrat.
"Saya tidak mengerti kenapa Ibu Megawati merestui Hasto (Sekjen PDIP) yang rajin membajak kader Demokrat untuk gabung ke tim Jokowi. Apakah PDIP sudah sangat miskin kader berkualitas?" cuit Andi lewat akun twitter-nya, Kamis, 30 Agustus 2018.
Baca juga: Soekarwo Melarang Pejabat BUMD Jatim Berpolitik di Pilkada 2018
Menurut Andi, selain Deddy Mizwar, beberapa kader Demokrat sudah melapor ke partai untuk merapat jadi tim sukses pasangan Jokowi-Ma'ruf. Informasi yang beredar ada nama Ketua Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo dan Ketua Partai Demokrat Papua Lukas Enembe yang juga akan segera bergabung.
Andi tidak membantah bahwa nama-nama kader Demokrat itu dibajak menjadi tim sukses Jokowi. "Ya kira-kira begitu. Masih ada lagi di beberapa daerah," ujar Andi Arief saat dikonfirmasi Tempo.