TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erick Thohir mengatakan masih terlalu dini bagi dirinya untuk berbicara tentang strategi pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019 kendati masa kampanye akan dimulai pada 23 September 2018.
"Saya baru ditelepon para sekjen KIK jam 2 siang tadi. Jadi terlalu dini untuk berbicara strategi pemenangan, tapi akan segera kita persiapkan sesuai visi-misi capres-cawapres," ujar Erick seusai Jokowi mendapuk dirinya sebagai Ketua TKN KIK, di Posko Cemara, Jakarta, pada Jumat, 7 September 2018.
Baca: Erick Thohir Ditawari Ketua Timses Jokowi Sejak Asian Games 2018
Selain belum mempersiapkan strategi, Erick mengaku tidak menawarkan apa pun kepada Jokowi untuk dipilih sebagai ketua timses. Sebab, dirinyalah yang dipinang Jokowi.
"Saya tidak menawarkan (strategi) apa-apa. Saya waktu itu dipanggil Pak Jokowi dan diminta sumbangsih dari segi manajemen dan pemikiran," ujar Erick Thohir.
Menurut bos Republika itu, dirinya masih butuh belajar banyak kepada para politikus senior dan baru akan membicarakan strategi pemenangan dengan jajaran TKN KIK pada Rabu pekan depan.
Erick mengatakan tak banyak yang dipesankan Jokowi kepada dirinya ihwal strategi pemenangan di pilpres 2019. "Sederhana saja, Pak Jokowi mengarahkan agar kami tidak hanya bekerja untuk beliau, tapi juga untuk rakyat ke depan," ujar Erick.
Simak juga:
Hadapi Tahun Politik, Pemuda Muhammadiyah Minta Jusuf Kalla Jadi Penengah
Erick Thohir memang tidak memiliki latar belakang politik. Dia lebih dikenal sebagai pengusaha sukses di kancah media dan sepak bola. Calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi mengatakan memilih Erick Thohir memang bukan untuk urusan berpolitik.
"Ini urusan manajemen, mengelola kampanye, sehingga bisa berjalan dengan baik," kata Jokowi di lokasi yang sama.
Menurut Jokowi, tim kampanye-nya sudah banyak diisi oleh politikus. Jadi ia sengaja memilih sosok dari kalangan profesional dan pengusaha sebagai ketua timses. "Sekjen-sekjen politik kurang apa? Dewan Penasihat semuanya ketua umum partai. Dewan Pengarah sudah ada Pak Jusuf Kalla. Sehingga ketua timses diberikan kepada seorang profesional muda, pengusaha, yaitu Pak Erick Thohir," tutur Jokowi.