TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya memperkirakan musim kemarau di Indonesia akan berlangsung hingga September 2018.
"Di mana puncak kekeringan berlangsung selama Agustus-September," kata Sutopo dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 September 2018.
Baca: BNPB: 4,87 Juta Jiwa Terdampak Kekeringan
Sutopo mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG telah memprediksi bahwa awal musim hujan akan terjadi pada Oktober, November dan Desember 2018. "Setiap wilayah berbeda-berbeda memasuki musim hujan," ujarnya. Sementara itu, puncak musim hujan 2018-2019 terjadi pada Januari-Februari 2019.
Adapun saat ini masih ada sejumlah daerah yang mengalami kekeringan. Sutopo mengatakan daerah-daerah yang mengalami kekeringan saat ini adalah daerah-daerah yang hampir setiap tahun terjadi kekeringan antara lain Jawa dan Nusa Tenggara seperti di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Lampung. Sutopo mengatakan 4,87 juta jiwa terdampak kekeringan yang tersebar di 4.053 desa.
Baca: Kekeringan Melanda Puluhan Desa di Jawa Barat
Adapun, kata Sutopo, upaya jangka pendek yang dilakukan untuk mengatasi kekeringan saat ini telah dilakukan oleh BPBD dibantu SKPD, dunia usaha dan relawan dengan mengirimkan droping air bersih melalui mobil tangki air.
Sutopo mengatakan jutaan liter telah didistribusikan kepada masyarakat. BPBD Provinsi Jawa Tengah dan 28 BPBD kabupaten/kota di Jawa Tengah telah mendistribusikan droping air bersih lebih dari 21,4 juta liter air menggunakan mobil tangki air. Begitu juga di Jawa Barat, BPBD mendistribusikan 4,3 juta liter air bersih, dan BPBD di Yogyakarta mendistribusikan lebih dari 6,5 juta liter air bersih.