TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto mengatakan punya jawaban atas tiga pertanyaan ini. Kenapa Indonesia selalu disebut negara lemah, kenapa Indonesia selalu disebut tak punya uang dan kenapa rupiah selalu melemah.
Baca juga: Koalisi Prabowo - Sandiaga Gelar Pertemuan Jubir Pilpres 2019
Menurut Prabowo, ketiga pertanyaan itu bermuara pada satu jawaban yaitu salah kelola sistem pemerintahan. "Sistem ekonomi kita salah, melenceng dari sistem yang dibuat para pendiri bangsa," kata dia, saat berpidato di Masjid Syaikhona Kholil Bangkalan, Jawa Timur, Kamis, 7 September 2018.
Prabowo yakin ekonomi Indonesia akan cepat pulih, bila sistem pemerintahan kembali pada warisan para pendiri bangsa yang tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945.
Bagi dia, tak semestinya kondisi Indonesia terpuruk karena Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam terbesar ke enam di dunia. Dengan luas wilayah setara 27 negara di Eropa.
"UUD 45 itu pakai bahasa Indonesia, bahasa yang jelas, tidak multi tafsir, kita punya segala untuk menjadi negara kaya dan rakyatnya makmur," ujar dia.
Baca juga: Prabowo Kunjungi Pengungsi Gempa Lombok Hari Ini
Prabowo pun bersyukur karena masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mewujudkan amanah dalam UUD 45. Dengan kembali ditakdirkan maju pada Pemilu Presiden tahun 2019.
Prabowo menutup pidatonya dengan pesan khusus kepada orang-orang baik. "Ada kata-kata bijak, kalau orang-orang baik diam, maka pemerintahan akan dijalankan oleh orang tidak baik".