TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Rahmat Bagja meminta pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden serta seluruh timnya menahan diri untuk berkampanye sebelum waktunya.
Baca: Loloskan Caleg Eks Napi Korupsi, Bawaslu Dilaporkan ke DKPP
"Saya minta semua pihak menahan diri, masa kampanye belum mulai," kata Rahmat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 3 September 2018.
Hal ini disampaikan Rahmat sekaligus merespons sejumlah kuliah umum yang dilakukan bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno di sejumlah perguruan tinggi. Rahmat mempersilakan Sandiaga jika ingin mengisi kuliah umum di sejumlah kampus. Kendati begitu, dia mengingatkan agar aktivitas itu tak menjurus ke ranah politik praktis.
Menurut Rahmat Bagja, tak masalah seandainya Sandiaga datang ke kampus dan memperkenalkan diri sebagai bakal cawapres. Batasan kampanye, kata dia, terletak pada ada tidaknya ajakan memilih salah satu pasangan bakal calon di pilpres 2019 ini. "Kalau Pak Sandi ingin kuliah umum silakan, tetapi kalau 'pilih saya', that's problem," kata Rahmat.
Baca: Hanura Pertanyakan Alasan Bawaslu Loloskan Caleg Eks Napi Korupsi
Salah satu kuliah umum Sandiaga ialah di Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Jakarta pada Sabtu pekan lalu. Di acara itu, Sandiaga berbicara ihwal perekonomian dan program OK OCE yang dia jalankan selagi menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sandiaga juga menceritakan pengalamannya membangun perusahaan.
Namun, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat Andi Nurpati mengajak mahasiswa Uhamka untuk mengganti pemerintahan secara konstitusional. Pernyataan ini kemudian menuai kritik bahwa kubu Sandiaga berpolitik praktis di kampus dan mencuri start kampanye.
Rahmat Bagja berujar, semua pihak perlu menahan diri dalam sebab masa kampanye belum dimulai dan capres-cawapres pun belum ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum. Tak hanya kepada Sandiaga dan pasangannya, Prabowo Subianto, Rahmat juga menujukan imbauan ini untuk pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. "Ini kan sebelum kampanye, sudah berkampanye di mana-mana," kata dia.