TEMPO.CO, Lumajang - Kebakaran savana melanda Bukit Teletubbies, salah satu view pemandangan alam di lautan pasir atau kaldera Gunung Bromo, Senin pagi, 3 September 2018.
Sejumlah petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TN BTS hingga saat ini masih berupaya untuk memadamkan api yang sebagian besar melahap ilalang itu.
Baca: 3 Tempat di Pulau Jawa untuk Merasakan Hawa Dingin Puncak Kemarau
Kepala Seksi Wilayah 1 TNBTS, Sarmin mengatakan hingga Senin pagi, api belum secara keseluruhan bisa dipadamkan. "Petugas bersama relawan masih terus berupaya memadamkan api. Hari ini semoga bisa padam," kata Sarmin dihubungi Tempo pada Senin, 3 September 2018.
Petugas yang pernah menjadi Kepala Resor Ranupani ini belum bisa memastikan penyebab kebakaran lahan di kawasan Bukit Teletubbies itu. Awalnya kebakaran hanya terjadi di satu titik saja. "Namun kemudian api merembet sehingga kebakarannya meluas," kata dia.
Seperti kejadian-kejadian kebakaran yang melanda savana di Bromo sebelumnya, kemungkinan besar penyebab kebakaran lahan ini adalah panas kemarau. Namun hal tersebut belum bisa dipastikan. Pengelola juga belum bisa menghitung berapa luas kebakaran yang melanda kawasan Bromo itu.
Baca: Kebakaran Savana di Gili Lawa Tak Ganggu Habitat Komodo
Akibat kebakaran lahan di kawasan Bromo ini, otoritas TN BTS sempat menutup kawasan yamg dari arah Jemplang, Malang. Namun saat ini jalur masuk dari Jemplang menuju kawasan Bromo kembali dibuka. Informasi yang dihimpun Tempo menyebutkan kebakaran hutan dan sabana di kawasan Bromo ini terjadi sejak Sabtu akhir pekan kemarin
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin mengatakan telah menerima informasi terbakarnya padang rumput di dekat kawasan Bukit Teletubbies, kawasan Gunung Bromo. Yoyo mengatakan belum mengetahui berapa hektare.